BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Banyak
orang yakin bahwa jika kita cukup mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cukup
bervariasi, kebutuhan tubuh kita akan vitamin dan mineral juga tercukupi,
sehingga kita dapat hidup dengan sehat.
Idealnya
penyataan tersebut benar, tetapi kenyataannya banyak sekali alasan mengapa kita
masih membutuhkan tambahan asupan makanan untuk menunjang kehidupan yang sehat
di abad 21.
Mengkonsumsi
tambahan vitamin adalah metode yang aman untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
kita, tergantung bagaimana kita mengikuti petunjuk yang sudah tertera pada
label produk.
Vitamin
sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan bekerjanya sel-sel dalam tubuh dengan
baik, tapi tubuh tidak dapat memproduksi vitamin itu sendiri (kecuali vitamin
D). Oleh karena itu, diperlukan asupan dari luar dalam bentuk makanan maupun
suplemen yang banyak dijual bebas.
Kekurangan
vitamin sering terjadi akibat gizi makanan yang buruk, diet yang ketat atau
penyerapan makanan dalam usus yang kurang baik. Oleh karena itu, kadang
diperlukan asupan tambahan dalam bentuk suplemen. Tapi harus diingat, beberapa
vitamin bila dikonsumsi berlebihan (seperti vitamin A dan D) dapat
membahayakan.
Berdasarkan
hal diatas maka disusunlah makalah vitamin ini, agar kita semua mengetahui
beberapa kegunaan dari vitamin, hal-hal apa saja yang terjadi jika kita
kekurangan vitamin ini, dan berapa kebutuhan vitamin kita dalam sehari.
B.
Rumusan Masalah
Yang menjadi
rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Apa pengertian dari
vitamin?
2.
Bagaimana
Penggolongan dari vitamin?
3.
Bagaimana
Kebutuhan harian vitamin dalam seseorang?
C.
Tujuan
Tujuan dari
makalah ini adalah:
1.
Mengetahui
pengertian vitamin
2.
Mengetahui
penggolongan vitamin
3.
Mengetahui
kebutuhan harian vitamin seseorang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Vitamin
Vitamin (bahasa
Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.Nama ini berasal dari
gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi
(ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh
untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Menurut
Anna Poedjiadi dan Titin Supriyanti, Vitamin adalah senyawa-senyawa organic
tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet sesorang tetapi esensial
untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan
normal dan memelihara kesehatan.
Terdapat 13 jenis
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,
riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan
folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang
kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang
tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
diperoleh melalui suplemen makanan
Vitamin memiliki
peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan.
Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini
diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan
istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita
akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh
berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Vitamin yang
diklasifikasikan sebagai air -larut atau lemak-larut. Pada manusia ada 13
vitamin: 4 larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan 9 larut dalam air (8 vitamin
B dan vitamin C). Vitamin yang larut air mudah larut dalam air dan, secara
umum, dapat segera dikeluarkan dari tubuh, untuk gelar bahwa output kemih
merupakan prediktor kuat konsumsi vitamin. Karena mereka tidak mudah disimpan,
asupan harian konsisten adalah penting. Banyak jenis vitamin yang larut dalam
air disintesis oleh bakteri. Fat -larut
vitamin yang diserap melalui saluran usus dengan bantuan lipid (lemakKarena
mereka lebih cenderung menumpuk dalam tubuh, mereka lebih cenderung mengarah
pada Hypervitaminosis daripada vitamin larut air. vitamin larut peraturan-Fat
arti yang sangat penting dalam cystic fibrosis .
B.
Penggolongan
Vitamin
Vitamin dibagi dalam
dua golongan. Golongan pertama oleh kodicek (1971) disebut prakoenzim (procoenzyme),
dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan dalam tubuh, tidak beracun,
diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan ini adalah: tiamin, riboflavin,
asam nikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin (disebut golongan vitamin B) dan Vitamin C.
Golongan kedua yang larut dalam lemak disebut alosterin, dan dapat disimpan
dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak di makan, akan tersimpan dalam
tubuh, dan memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitamnosis), yang juga
membahayakan. Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit devisiensi,
tetapi biasanya gejala penyakit hilang kembali apabila kecukupan vitamin
tersebut terpenuhi.
1.
Bersifat Larut
dalam Air
a.
Vitamin B
Vitamin
B tergolong berdasarkan tabel di bawah ini:
Nama Standar
|
Nama lain yang umum digunakan
|
Thiamin
|
Vitamin B1
|
Riboflavin
|
Vitamin B2
|
Niasin
|
Asam nikotinat, nicotinamida, niasinamida, vitamin B3
|
Vitamin B6
|
Piridoksin, piridoksal, piridoksamin
|
Folat
|
Folasin, asam folat, asam pteroilglutamat, vitamin B9
|
Vitamin B12
|
Kobalamin
|
Asam Pantotenat
|
Vitamin B5
|
Biotin
|
Vitamin B8
|
Thiamin (Vitamin
B1)
Tiamin
telah lama dikenal sebagai antineuritik karena digunakan untuk membuat normal
kembali susunan saraf. Struktur kimia dari tiamin dapat dilihat dari gambar di
bawah ini:
Difesiensi vitamin ini mengakibatkan terjadinya penyakit beri-beri
terutama Negara-negara yang menggunakan makanan pokok nasi. Defisiensi vitamin
B1 juga mengakibatkan rusaknya alat pencernaan makanan yang disertai
muntah-muntah dan diare. Sumber vitamin B1 adalah biji-bijian seperti beras,
gandum; sumber lainnya adalah: daging, unggas, telur, hati, kedelai, kacang
tanah, sayuran, dan susu.
Kehilangan atau kerusakan tiamin
selama proses pemasakan oleh sifat tiamin yang larut dalam air, dan tidak
tahan terhadap pemanasan yang terlalu
lama. Adanya alkali juga menyebabkan kerusakan tiamin. Pada pemasakan roti,
kehilangan tiamin mencapai 25%, daging yang direbus mencapai pengurangan tiamin
mencapai sampai 50%, dan yang dipanggang kehilangan 25% saja. Dalam memasak
sayuran sebaiknya menggunakan air sedikit saja, kecuali air rebusan ikut juga
dimanfaatkan.
Riboflavin (B2)
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan
penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan
sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin
mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine
dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi
energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam
pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Struktur
kimia dari riboflavin dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Riboflavin terdiri dari cincin
trisiklik bernama isoalloxazine yang berikatan dengan derivat alkohol yaitu
ribitol. Riboflavin yang telah mengalami fosforilasi akan menjadi FMN (flavin
mononukleotida) atau FAD (flavin adenina dinukleotida). FMN dan FAD
berperan penting dalam reaksi redoks dalam tubuh karena FMN dan FAD merupakan
kofaktor enzim dengan berikatan dengan enzim-enzim oksidoreduktase sebagai
gugus prostetik.
Sumber vitamin ini adalah susu, daging,
telur, ikan. Biji-bijian seperti beras dan gandum mengandung riboflavin dalam
jumlah yang kecil. Kebutuhan riboflavin yang dianjurkan sebagai berikut:
-
Bagi wanita
yang lebih dari 23 tahun 1.2
mg/hari
-
Pria lebih dari
23 tahun 1,6
mg/hari
-
Wanita menyusui
1,7
mg/hari
-
Wanita hamil 1,5
mg/hari
-
Bayi 0,6
mg/hari
-
Anak sampai 10
tahun 1,2
mg/hari
Fungsi dari riboflin seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi
sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari
nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolisme energi nutrisi tersebut.
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi,
kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti
halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal
ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Niasin (Asam Nikotinat atau Vitamin B3)
Niasin (bahasa
Inggris: niacin, nicotinic acid vitamine) adalah salah satu senyawa
organik yang ditemukan pada tahun 1937, yang berfungsi untuk mencegah penyakit
pelagra. Senyawa organik yang lain disebut nikotinamida, keduanya mengandung
alkaloid nikotina dan kemudian disebut sebagai vitamin B3, meskipun
nikotinamida bukanlah nikotinamina.
Sekitar tahun 1956,
niasin mulai digunakan pertama kali untuk menurunkan kadar kolesterol dan
mencegah serangan jantung. Niasin berfungsi dengan baik untuk meningkatkan HDL,
menurunkan kadar LDL dan trigliserida, namun penggunaan yang berlebihan dapat
berakibat gagal hati yang hanya dapat diatasi dengan transplantas.
Struktur kimia dari
niasin adalah tampak seperti gambar dibawah:
Niasin merupakan derivat piridin dengan gugus karboksil (COOH)
adapun nikotinamida merupakan niasin yang gugus karboksilnya tergantikan oleh
gugus amida (NH2). Bentuk aktif dari vitamin B3 adalah NADH/NADPH yang
merupakan derivat nukleotida seperti vitamin B2. Vitamin B3 dan B2 merupakan
kofaktor enzim pada reaksi redoks dalam tubuh.
Dua koenzim yang
dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas
metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki
keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino
triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
Sumber vitamin ini
adalah diantaranya makanan yang kaya akan protein, seperti telur, daging, dan
susu. Sumber vitamin nabati misalnya biji-bijian (beras dan sebangsanya),
sayuran hijau, kentang, kacang-kacangan (leguminosa) seperti kedelai, dan petai
cina.
Apabila cadangan
makanan di dalam tubuh ini telah habis dalam waktu 30-180 hari dan penambahan
dari makanan sangat sedikit atau tidak sama sekali, akan timbul penyakit pellagra
(pale = kulit agra = kasar ). Penyakit ini dapat mengenai usus,
kulit, dan sistem saraf. Kulit misalnya pada muka, leher, dada, dan lengan
menjadi kemerah-merahan, kemudian menjadi coklat mengeras. Untuk penyembuhan
penyakit ini diperlukan makanan sumber vitamin lain pula, yaitu makanan yang
mengutamakan sumber vitamin B1, vitamin B2, dan niasin itu sendiri.
Asam Pantotenat (Vitamin
B5)
Vitamin ini pertama
kali ditemukan pada tahun 1933. Di dalam tubuh, asam pantotenat berperan
sebagai koenzim A (CoA) yang berperan vital dalam banyak metabolisme pelepasan energy.
Struktur kimia vitamin B5 adalah:
Vitamin ini
merupakan pembentuk koenzim A. gugus aktif koenzim A adalah gugus –S-H. Dalam
reaksi kimia biasanya dituliskan KoA-SH atau HS-KoA. Dengan gugus karboksil
dari substrat koenzim A membentuk ikatan tioester.
Peranan vitamin B5
adalah dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain
vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan
otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon
tubuh.
Asam pantotenat
dapat ditemukan pada banyak jenis makanan karena pada dasarnya hampir semua
makhluk hidup membutuhkannya.Beberapa contoh sumber makanan yang banyak
mengandung vitamin ini adalah ragi, kuning telur, brokoli, dan hati. Sumber
makanan lain yang juga mengandung vitamin B5 adalah daging ayam, ikan, susu,
kacang-kacangan, alpukat, dan ubi. Konsumsi asam pantotenat yang dianjurkan
perhari adalah 4-7 mg.
Defisiensi vitamin
ini adalah kehilangan selera makanan, tidak dapat melaksanakan pencernaan makanan
dengan baik, depresi mental, insomnia, dan mudah terjadi infeksi saluran
pernafasan.
Piridoksin, piridoksal, piridoksamin (vitamin B6)
Vitamin B6, atau
dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi
pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A
yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam
lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Struktur kimia dari vitamin B6
adalah:
Di dalam tubuh,
vitamin B memiliki fungsi yang sangat penting yakni : untuk membuat protein;
membantu keseimbangan hormon seks; anti-depresi; membantu mengendalikan reaksi
alergi; berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak ;membantu tubuh
untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam
produksi sel darah merah.
Kekurangan vitamin B6
akan menyebabkan akibat yang bisa sangat fatal seperti kulit yang pecah – pecah
bahkan bisa rusak; syaraf motorik terganggu; kelainan pada darah.; retensi terhadap
air (water retention) ;tangan kesemutan (tingling hands) ;
iritabilitas; kejang otot atau kram otot; kurang energi; bahkan mempengaruhi
psikologis seperti mimpi hal yang sama berulangkali dengan frekuensi yang tak
menentu (infrequent dream recall); dan depresi atau ketegangan (nervousness).
Piridoksin akan
berubah menjadi racun bila konsumsinya lebih dari 200 mg per hari.Dosis tinggi
vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang
kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Kemudian gejala keracunan adalah
kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi,
gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.
Untuk menghindari
terjadinya hal tersebut, diperlukan asupan vitamin B6 yang cukup kedalam tubuh.
Sumber makanan yang mengandung vitamin B6 yakni : daging, unggas, ikan, biji2an
utuh, kentang, ubi jalar, sayuran.
Biotin (Vitamin
B8)
Vitamin B8 atau yang
sering disebut juga dengan biotin merupakan salah satu darirangkaian vitamin
B-kompleks meskipun sebagian pustaka menyebut nya vitamin H. Di dalam tubuh,
vitamin ini dikonversi dalam bentuk koenzim biocytin. Biotin memiliki rumus
molekul C16H28N4O4S dan berat molekul nya 372,5 gram / molekul. Struktur Kimia
dari biotin adalah:
Biotin sebagai
kofaktor terikat kuat pada bagian protein enzim. Ada tiga jenis reaksi yang
dapat dilangsungkan oleh biotin yaitu: reaksi karboksilasi pada karbon dari
asil KoA, reaksi karboksilasi pada atom karbon yang berikatan ganda dari rantai
karbon senyawa asil KoA, dan reaksi transkarboksilasi pada senyawa asil KoA.
Peran utama biotin
di dalam tubuh adalah membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat yang
akan membentuk molekul gula sederhana (glukosa), asam lemak, asam amino,
antibodi, enzim pencernaan, dan niasin. Reaksi ini dikenal dengan istilah
katabolisme, yaitu pemecahan senyawa kompleks menjadi banyak molekul sederhana
yang disertai dengan pelepasan energi.
Gejala yang tampak
jika terjadi devisiensi vitamin ini adalah kulit menjadi kasar bersisik, rasa
sakit pada urat-urat, kulit memucat, kehilangan selera mkan, mual, kadar
hemoglobin menurun, kadar kolesterol naik, kadar biotin urine menurun.
Sumber yang bagus
untuk vitamin biotin adalah daging, kuning telur, kacang polong, kenari, dan
kemiri.
Asam Folat (Vitamin B9)
RDA untuk folat
adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya
sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan
konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel.
Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah,
tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak
biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak
mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa
sel-sel baru.
Kekurangan folat
dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel
darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung
(heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem
kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan
mental, kelelahan dan pingsan.
Makanan sumber asam
folat adalah hati, sayuran, berwarna hijau tua terutama bayam, asparagus, dan
kacang-kacangan.
Kobalamin(Vitamin B12)
Vitamin B12 atau
biasa juga disebut dengan kobalamin atau sianokobalamin adalah vitamin
yang paling kompleks dibandingkan yang lainnya dengan sejarah yang luar biasa.
Vitamin B12 diisolasi dalam bentuk Kristal pada tahun 1948 oleh E. Lester Smith
di Inggris dan oleh Edward Rickes serta Karl Folkers di Amerika Serikat, tetapi
untuk menentukan struktur yang amat kompleks ini diperlukan tambahan 10 tahun.
Struktur kimia vitamin B12 dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Molekulnya terdiri
atas bagian – bagian cincin porfirin dengan atom Co , basa dimetilbenzimidazol,
ribosa dan asam fosfat. Umumnya senyawa dalam kelompok ini
dinamakan kobalamin, penambahan gugus CN pada kobalamin menghasilkan sianokobalamin,
sedangkan penambahan gugus OH menghasilkan zat yang dinamakan hidroksokobalamin.
Vitamin B12 berperan
penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12
juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan
mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan
metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat,
sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
Defisiensi vitamin
ini biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem absorbsi di usus. Beberapa gejala
defisiensi dari vitamin B12 adalah: Anemia pernisiosa, pucat dan menjadi kurus,
kehilangan nafsu makan, gangguan neurologis, dan defresi mental.
Sumber vitamin B12
terutama berasal dari makanan hewani, seperti daging, susu, telur, unggas,
ikan, mentega, dan hati. Untuk seorang
vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber
vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan
yang kaya akan vitamin B12.
b.Vitamin C (Asam Askorbat)
Ascorbic acid (asam
askorbat) adalah salah satu senyawa kimia yang membentuk vitamin C. Ia berbentuk
bubuk kristal kuning keputihan yang larut dalam air dan memiliki sifat-sifat
antioksidan. Nama askorbat berasal dari akar kata a- (tanpa) dan scorbutus
(skurvi), Pada tahun 1937, hadiah Nobel dalam bidang kimia diberikan kepada
Walter Haworth atas hasil kerjanya dalam menentukan struktur kimia asam
askorbat. Pada saat penemuannya pada tahun 1920-an, ia disebut sebagai asam
heksuronat oleh beberapa peneliti. Struktur kimia dari Asam askorbat adalah:
Kebutuhan akan
vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu.
Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok,
penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur)
meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C
sekitar 100 mg/hari
Vitamin C berperan
penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai
antioksidan, vitamin C mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh.
Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan
feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan
nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam
tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
Jeruk merupakan
sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis), melon dan
strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
Gejala awal
kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh
darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan
banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini
dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan
depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar
dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Gejala keracunan vitamin C adalah mual,
kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga
dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan
dan membentuk batu ginjal.
2.
Bersifat Larut
dalam Lemak
a. Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang
berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat
beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain
retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A
seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena
senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh.struktur kimia
dari vitamin A adalah:
Defisiensi vitamin A akan menyebabkan seseorang tidak dapat melihat
dengan jelas dalam cahaya redup (rabun senja), kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan perubahan-perubahan tertentu
pada jaringan epitel di seluruh tubuh, termasuk mata, dan perkembangan tulang
dan gigi yang tidak normal.
Kebutuhan vitamin A pada diet diukur dalam satuan internasional.
Satu satuan internasional adalah aktivitas dari 0,344 mcg, Kristal
retinilasetat (0,3 mcg retinol).
Di samping satuan di atas diperkenalkan pula satuan retinol
ekuivalen disingkat RE, di mana 1 RE = 1 mcg retinol atau 6 mcg beta-karoten
atau 12 mcg karotin. 1 RE = 3,33 IU retinol atau IU beta-karotin.
Kelebihan vitamin A atau hipervitaminosis akan menunjukkan gejala
keracunan. Misalnya bayi yang memperoleh antara 16.500-60.000 IU sehari dalam
waktu 12 minggu akan segera menujukkan gejala keracunan.pada umumnya dosis
terapi vitamin A yang melebihi 50.000 IU setiap hari untuk jangka lama bagi
orang dewasa telah dapat menunjukkan gejala hipervitaminosis, antara lain:
kulit kering dan bercak-bercak, rambut rontok, sakit tulang dan persendian,
sakit kepala, dan pembesaran hati.
Sumber vitamin A adalah dari golongan hewani: minyak ikan, hati,
mentega, keju, dan susu. Untuk golongan nabati: sayuran hijau, kuning,
buah-buahan warna kuning, dan margarine yang diperkaya.
b. Vitamin D
Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalamlemak prohormon,2 bentuk utamanya adalah vitamin
D2 atau ergokalsiferoldan vitamin D3 Atau kolekalsiferol. Vitamin D juga
merujuk padametabolitdan analogi laindari substansi ini. Vitamin D3 diproduksi
di dalam kulit yang terpapar sinar matahari, terutama radiasiultraviolet B.Molekulaktif
dari vitamin D,1,25(OH)2D3 merupakan pemeran utama dalam metabolisme absorpsi kalsium
ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang
berpengaruh terhadap sistem kekebalan untuk melawan beberapa penyakit,termasuk
diabetes dan kanker. Struktur kimia dari vitamin D adalah:
Vitamin D memiliki 2 bentuk:
·
Vitamin D2
(ergokalsiferol) ditemukan dalam ragi
·
Vitamin D3 (kolekalsiferol)
yang terdapat dalam minyak hati ikan dan kuning telur.
Vitamin D2 dan D3, memiliki nilai antirachitis yang
sama untuk manusia, anjing, babi, tikus dan ruminansia, namun pada unggas, D3
lebih bermanfaat daripada D2.
Vitamin D berfungsi dalam homeostasis kalsium-fosfor bersama-sama dengan
parathormon dan calcitonin. Kalsium darn fosfor sangat diperlukan pada
proses-proses biologik. Kalsium penting untuk kontraksi otot, transmisi impul
syaraf, pembekuan darah dan struktur membran. Vitamin D juga berperan sebagai
kofaktor bagi enzim-enzim, seperti lipase dan ATP-ase. Fosfor memegang peranan
penting sebagai komponen DNA dan RNA, fosforilasi protein-protein untuk
pengaturan jalur-jalur metabolik. Kalsium dan Fosfor serum pada kadar tertentu
penting untuk mineralisasi tulang secara normal .
Vitamin D dari makanan diserap pada bagian proksimal usus halus. Baik
anak-anak maupun orang dewasa dapat menyerap sampai 80% dari jumlah vitamin D
yang dikonsumsi, tergantung faktor-faktor yang membantu atau menghambat
penyerapan. Setelah diserap, vitamin D
digabungkan dengan kilomikron dan diangkut dalam sistem limfatik. Dari sistem limfatik, vitamin D dilepaskan,
dari kilomikron dan masuk ke saluran darah. Di dalam plasma darah, vitamin D
diikat oleh suatu protein pentransport, yaitu vitamin D-binding protein
(DBP) atau globulin. Melalui
saluran darah tersebut, vitamin D ditransportasikan ke hati dan oleh
mikrosom/mitokondria hati, vitamin D3
dihidroksilasi pada posisi ke-25, menjadi kalsidiol (calcidiol, atau
25-hidroksi-kolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 ) dengan bantuan
enzim 25-D3-hidroksilase. Selanjutnya 25-hidroksi vitamin D3
memasuki sirkulasi menuju ginjal.
Bila kadar kalsium darah rendah,
kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon parathormon yang akan merubah kalsidiol
menjadi kalsitriol. Proses ini terjadi di mitokondria tubulus proksimalis
ginjal, dimana 25-hidroksi vitamin D3 mengalami hidroksilasi pada
posisi ke-1 menjadi 1α- 25-dihidroksi
vitamin D3, dengan bantuan enzim 1α-hidroksilase. Senyawa 1α-25-dihidroksi vitamin D3 inilah yang
merupakan metabolit vitamin D3 yang paling kuat dan berperan dalam
meningkatkan absorbsi kalsium dalam usus dan reabsorbsi kalsium dalam ginjal. Bila kadar kalsium darah tinggi, kelenjar
gondok (tiroid) mengeluarkan hormon kalsitonin (calcitonin) yang akan mengubah
kalsidiol menjadi 24,25-dihidroksi
vitamin D3 dengan adanya peran enzim 24-hidroksilase yang
menghidrolisis 25-hidroksi vitamin D3 pada posisi 24. Metabolit
24,25-dihidroksi vitamin D3 ini adalah bentuk vitamin D inaktif,
berkepentingan dalam peningkatan absorbsi kalsium dari usus, tetapi menurunkan
kalsium dan fosfor serum untuk meningkatkan mineralisasi tulang.
Vitamin D3 juga dihasilkan dalam kulit ketika kulit terpapar sinar
ultra violet (sinar matahari). Susu bisa diperkaya oleh berbagai bentuk vitamin
D.
Sumber vitamin ini adalah minyak ikan, susu, senyawa di lapisan
epidermal yag dapat menjadi vitamin D oleh sinar ultra violet.
Dalam kebutuhan diet, hanya dibutuhkan sedikit sekali, yaitu rata-rata
400 IU. (1 IU sama dengan aktivitas 0,025 mcg Kristal murni vitamin D).
Defisiensi vitamin D menyebabkan:
·
Ricketsia pada
anak-anak dengan gejala: tulang menjadi lunak, pembesaran sendi-sendi sambungan
tulang, deformasi tulang dada, pelvis, dan pertumbuhan gigi terlambat.
·
Kejang
·
Osteomalasia
(melunaknya tulang) pada orang dewasa.
Kelebihan vitamin D bersifat racun
untuk tubuh. Dosis antara 1000-3000 mcg/hari/kg berat badan memberikan gejala
keracunan dengan tanda-tanda diare, nausea (mual), dan poliura. Keracunan yang
berat akan menyebabkan kerusakan renal (saluran kencing) dan klasifikasi
jaringan-jaringan lunak seperti jantung, pembuluh paru-paru, lambung, dan
ginjal.
c.
Vitamin E
Vitamin E ditemukan pada tahun 1922, oleh Evans dan
Bishop, dengan istilah tokoferol (dari bahasa Yunani, tocos berarti
kelahiran anak dan phero berarti mengasuh). Vitamin E adalah nama umum
untuk semua metil-tokol, jadi istilah
tokoferol bekan sinonim dari dari vitamin E, namun pada praktek sehari-hari,
kedua istilah tersebut disinonimkan.
Terdapat enam jenis tokoferol, α (alfa), ß (beta), γ (gama), δ (delta), ρ
(eta), λ (zeta), yang memiliki aktivitas bervariasi, sehingga nilai vitamin E
dari suatu bahan pangan didasarkan pada jumlah dari aktivitas-aktivitas
tersebut. Tokoferol yang terbesar aktivitasnya adalah tokoferol alfa. Berikut
struktur kimia dari tokoferol:
Fungsi metabolik vitamin E dalam tubuh antara lain (1) sebagai antioksidan;
(2) dalam pernapasan jaringan normal, berperan membantu fungsi sistem sitokrom
oksidase atau untuk melindungi susunan lipida di dalam mitokondria dari
kerusakan oksidasi; (3) dalam reaksi fosforilasi normal, terutama ikatan energi
fosfat, seperti kreatin fosfat dan adenosin fosfat; (4) dalam metabolisme asam
nukleat; (5) dalam sintesis vitamin C, dan (6) dalam metabolisme asam amino
bersulfur.
Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh adalah sebagai antioksidan alami yang
mambuang radikal bebas dan molekul oksigen. Secara partikular, vitamin E juga
penting dalam mencegah peroksidasi membran asam lemak tak jenuh. Vitamin E dan
C berhubungan dengan efektifitas antioksidan masing-masing. Alfa-tokoferol yang
aktif dapat diregenerasi dengan adanya interaksi dengan vitamin C yang
menghambat oksidasi radikal bebas peroksi. Alternatif lain, alfa tokoferol
dapat membuang dua radikal bebas peroksi dan mengkonjugasinya menjadi
glukuronat ketika ekskresi di ginjal.
Sumber-sumber yang kaya akan vitamin E antara lain minyak tumbuh-tumbuhan,
biji-bijian dan telur. Kolustrum manusia dan sapi mengandung vitamin E sepuluh
kali lebih tinggi daripada susunya. Minyak kapas, minyak jagung, dan minyak
lembaga gandum mengandung vitamin E sekitar 0,01 – 0,05 persen. Vitamin E dapat
pula dibuat secara sintetis.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh tidak bertenaga, aktifitas
seksual menurun, deposit lemak yang tidak normal di otot, perubahan degenerasi
di hati dan otot, kulit kering, dan peningkatan resiko kanker.
Defisiensi vitamin A juga menyebabkan sterilitas pada tikus dan kerusakan
otot pada anjing, marmut dan kelinci. Suatu tanda awal kekurangan vitamin E
adalah hilangnya pergerakan spermatozoa. Kebuntingan bisa terjadi pada tikus
betina penderita, tetapi pertumbuhan embrio terganggu dan sering mengakibatkan
penyerapan fetus. Gejala lain dari defisiensi
vitamin E adalah (1) hilangnya fertilitas pada marmut, tikus, dan mungkin pada
babi; (2) warna kecoklatan dari uterus tikus dan jaringan lemak; (3) kerusakan
otot lurik marmut, domba, kelinci dan tikus; (4) kelainan otot jantung pada
sapi, domba, monyet, unggas, kelinci dan tikus; (5) nutritional
encephalomalacia pada unggas, disebut pula gila ayam, gejalanya terdiri dari
hilangnya koordinasi, kepala ditarik ke belakang, anggota badan menjadi kaku;
(6) nekrosis hati pada tikus dan degenerasi hati dan otot pada babi.
d. Vitamin K
Vitamin K ditemukan pertama kali di Denmark
(1964), pada saat itu ditemukan anak ayam yang diberi makan ransum bebas lemak,
ternyata memperlihatkan gejala hemorhagia. Pada bayi, hemorhagia dapat dicegah
dengan memberikan vitamin K pada ibunya sebelum bayi tersebut dilahirkan.
Berdasarkan alasan tersebut maka vitamin K disebut juga vitamin koagulasi,
karena vitamin ini bertperan dalam menjaga konsitensi aliran darah dan
membekukannya saat diperlukan.
Struktur kimia vitamin K terdapat dalam tiga
bentuk berbeda , pertama adalah vitamin K1 atau filoquinon,
yaitu jenis yang ditemukan dan dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan daun hijau.
Kedua, adalah K2 atau disebut juga dengan menaquinon, yang
dihasilan oleh jaringan hewan dan bakteri menguntungkan dalam sistem
pencernaan. Dan yang ketiga adalah K3 atau menadion, yang
merupakan vitamin sintetik, bersifat larut dalam air, digunakan untuk penderita
yang mengalami gangguan penyerapan
vitamin K dari makanan.
Vitamin K1
Vitamin
K2
Vitamin
K3
Fungsi
vitamin K antara lain (1) memelihara kadar normal faktor-faktor pembeku darah,
yaitu faktor II, VII, IX, dan X, yang disintesis di hati; (2) berperan dalam
sintesis faktor II, yaitu protrombin; (3) sebagai komponen koenzim dalam proses
fosforilasi. Vitamin K digunakan untuk mata lebih bersinar, hal ini banyak ditemukan di krim mata yang juga
mengandung retinol. Vitamin K dipercaya bisa membantu mengatasi lingkar mata
hitam. Pembuluh kapiler yang rentan dan bocor di sekitar daerah mata sering
diakui sebagai penyebab hitamnya daerah di sekitar mata. Vitamin K, yang
dikenal juga sebagai phytonadione, bisa membantu mengontrol aliran darah.
Penggunaan vitamin K teratur bisa membuat bagian lingkar mata yang menghitam
terlihat lebih cerah. Biasanya digunakan 2-3 hari seminggu, setiap sebelum
tidur untuk mencegah iritasi. Vitamin K uga berperan penting dalam pembentukan
tulang dan pemeliharaan ginjal.
Meskipun kebanyakan sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis
oleh bakteri di dalam sistem pencernaan, namun Vitamin K juga terkandung dalam
makanan, seperti hati, sayur-sayuran
berwarna hijau yang berdaun banyak dan sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.
Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga ditemukan pada susu kedele, teh hijau,
susu sapi, serta daging sapi dan hati. Jenis-jenis makanan probiotik, seperti
yoghurt yang mengandung bakteri sehat aktif, bisa membantu menstimulasi
produksi vitamin ini.
Devisiensi Vitamin ini adalah darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat
meyebabkan pendarahan atau hemoragik.
Bagaimanapun, kekurangan vitamin K jarang terjadi karena hampir semua orang memperolehnya dari
bakteri dalam usus dan dari makanan.
Namun kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka
masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K,
sedangkan air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu
bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir. Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi
karena minimnya konsumsi sayuran atau mengonsumsi antobiotik terlalu lama. Antibiotik dapat membunuh bakteri
menguntungkan dalam usus yang memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan
vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau masalah pencernaan dan kurangnya
garam empedu. Diagnosa adanya defisiensi vitamin K adalah timbulnya
gejala-gejala, antara lain hipoprotrombinemia, yaitu suatu keadaan adanya
defisiensi protrombin dalam darah. Selain itu, terlihat pula perdarahan
subkutan dan intramuskuler.
Keracunan vitamin K bisa terjadi, misalnya pada orang yang menerima
pengganti vitamin K larut air.
Gejala-gejalanya adalah hemolisis (penghancuran sel darah merah),
penyakit kuning dan kerusakan otak.
C. Kebutuhan Harian Vitamin
Vitamin tidak mengandung energi yang berguna
bagi tubuh tetapi mereka link dan mengatur urutan reaksi metabolik yang
melepaskan energi dalam makanan yang kita konsumsi. Vitamin tidak dapat dibuat
dalam tubuh dan harus diperoleh dalam makanan kita. Diet seimbang memberikan jumlah
yang cukup dari semua vitamin tanpa memperhitungkan usia dan tingkat aktivitas
fisik.
Persyaratan harian yang direkomendasikan (RDR
atau RDA) untuk laki-laki, perempuan ditampilkan dalam Tabel di bawah ini.
Persyaratan ini harus mudah dipenuhi jika diet seimbang adalah ditaati, namun
ada kelompok-kelompok yang mungkin menghadapi resiko lebih besar terkena
kekurangan vitamin daripada yang lain. Ini termasuk mereka yang diet terbatas,
pasien yang memiliki gangguan pencernaan yang mempengaruhi penyerapan lemak,
pasien obat penurun lipid dan mereka yang diet pilihan dipengaruhi oleh
keuangan atau karena alasan teliti (menghantam dan Gould, 1997). Untuk kelompok
ini mungkin ada keuntungan dalam mengambil suplemen vitamin umum maupun khusus
mengikuti saran dari dokter atau ahli gizi Namun, bagi mereka yang diet
seimbang ada sedikit yang bisa diperoleh dari mengambil vitamin tambahan.
Tabel Kebutuhan Vitamin Manusia
Vitamin
|
Pria
|
Wanita
|
A
|
0.7 mg
|
0.6 mg
|
B1
|
1.0 mg
|
0.8 mg
|
B2
|
1.3 mg
|
1.1 mg
|
Nicin
|
19 mg
|
15 mg
|
B6
|
1.4 mg
|
1.2 mg
|
Asam Pantotenat
|
5 mg
|
5 mg
|
Asam Folat
|
0,2 mg
|
0,2 mg
|
Biotin
|
0,03 mg
|
0,1 mg
|
B12
|
0,002 mg
|
0,002
|
C
|
40 mg
|
40 mg
|
D
|
0,01 mg
|
0,01 mg
|
E
|
10 mg
|
8 mg
|
K
|
0,8 mg
|
0,06 mg
|
Tabel di atas adalah penyisihan diet yang
dianjurkan revisi 1989. Food and Nutrition Board, National Academy of
Sciences-National Research Council, Washington DC, USA Makanan dan Dewan Gizi,
National Academy of Sciences-Dewan Riset Nasional, Washington DC, Amerika
Serikat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim
2. Vitamin yang diklasifikasikan sebagai air
-larut atau lemak-larut. Pada manusia ada 13 vitamin: 4 larut dalam lemak (A,
D, E, dan K) dan 9 larut dalam air (8 vitamin B dan vitamin C).
3. Kebutuhan manusia akan vitamin sangat perlu,
dan berdasarkan jenis kelamin anatara laki-laki dan perempuan, kebutuhan akan
vitaminnya masing-masing berbeda.
B. Saran
Kebutuhan manusia akan vitamin sangatlah besar
.Jadi bagi teman teman harap untuk memkomsumsi Vitamin Secara Teratur dan
berimbang,agar metabolism dalam butuh tettap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Poedjiadi, Anna dan Titin Supriyantini. 1994. Dasar-dasar
Biokimia edisi revisi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Soeharsono
Martoharsono.2009. Biokimia .Jilid I.Fakultas Pertanian UGM.Gajah mada
University Press
Http//www.id.wikipedia.org/Vitamin
Comments
Post a Comment