Para ilmuwan akhirnya berhasil mengungkap mekanisme yang mengontrol
pergerakan sel sperma saat mendekati sel telur untuk membuahinya.
Penemuan itu menjadi babak baru dalam riset tentang kesuburan sekaligus
membuka jalan bagi pengobatan dan penciptaan alat kontrasepsi pria.
Seperti dilaporkan jurnal Cell
edisi Februari, Dr Yuriy Kirichok dan rekannya dari Universitas
California di San Francisco berhasil mengamati perilaku sperma. Sperma
ternyata tidak langsung bererang sesaat setelah ejakulasi. Akan tetapi,
ketika mereka masuk dalam saluran reproduksi wanita, mereka mulai
berenang dan menambah kecepatannya ketika mendekat pada sel telur.
Sel
sperma rupanya memiliki keterbatasan. Untuk menjadi sang juara, mereka
harus menunggu saat yang tepat. Sang pemenang tidak langsung bergerak,
tetapi mereka menunggu sesaat sebelum kemudian berenang sporadis
mendekati sel telur.
Menurut peneliti, pergerakan sperma juga
dipengaruhi oleh tingkat keasaman (pH) internal mereka. Sebuah pori-pori
kecil pada permukaan sel sperma akan menentukan perubahan pH ini yang
kemudian menjadi pelecut gerakan pada ekor sperma.
Dari
riset-riset terdahulu memang telah terungkap bahwa tingkat aktivitas
sperma sangat ditentukan oleh pH internalnya. Akan tetapi, ilmuwan saat
itu belum menemukan mekanisme yang dapat mengatur tingkat asam atau
basanya sperma.
Dalam risetnya, Dr Yuriy Kirichok menemukan bahwa
untuk meningkatkan pH menjadi lebih alkalin (basa), sel sperma harus
membuang molekul proton. Untuk mewujudkan hal itu, dapat dilakukan lewat
pori-pori pada permukaan sel sperma.
"Konsentrasi proton di dalam
sperma 1.000 kali lebih tinggi dibandingkan di luarnya. Hanya dengan
membuka sebuah pori-pori, proton akan keluar—kami juga telah
mengidentifikasi molekul yang membuat mereka keluar," ujarnya.
Kirichok
menambahkan, pori-pori tesebut, atau yang disebut peneliti dengan
istilah saluran Hv1 proton, tampaknya dikonsidikan dalam posisi terbuka.
Pori-pori itu dapat merespons sejenis zat yang disebut anandamide, yang
terdapat pada alat reproduksi perempuan dan zat itu kadarnya tinggi di
sekitar sel telur.
Anandamide adalah endocannabinoid, sejenis bahan alami yang dapat memengaruhi neuron. Menurut peneliti, zat cannabinoids
yang ditemukan pada mariyuana juga memiliki efek serupa sehingga hal
itu dapat menjelaskan mengapa penggunaan ganja menyebabkan kemandulan
pada pria.
"Mariyuana tampaknya membuat sperma menjadi aktif secara prematur sehingga mereka hangus dalam hitungan jam," ujar Dr Kirichok.
SUMBER:http://internasional.kompas.com/read/2010/02/05/10462668/Terungkap.Rahasia.Kecepatan.Sperma.
Comments
Post a Comment