Skip to main content

PEMBELAHAN MITOSIS & MEIOSIS

PEMBELAHAN MITOSIS
Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak, masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Mitosis terjadi pada sel tubuh (sel somatik), bersifat diploid (2n), dan pembelahan berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase, telofase, dan interface.

  • Profase, Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap berada di tempatnya, sedangkan yang satu bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Masing-masing sentriol memencerkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut benang gelendong pembelahan (benang spindle) yang menghubungkan sentriol satu dengan lain. Membran inti yang masih tampak pada profase awal kemudian segera terpecah-pecah. Butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin. Benang kromatin kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom dengan bagian yang menggenting disebut sentromer. Sentromer adalah bagian kromosom yang tidak bisa menyerap zat warna. Masing-masing sentromer mengandung kinetoko, yaitu tempat mikrotubulus terikat.
  • Metafase, Periode selama kromosom di ekuatorial disebut metafase. Membran inti sudah menghilang, kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya saeolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini kromosom tampak paling jelas
  • Anafase, selama anafase kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih melekat pada benang spindel yang berfungsi menunjukan jalan, sedangkan lengan kromosom mengikuti di belakang.
  • Telofase, Pada tahap telofase kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub yang berlawanan. Benang gelendong menghilang, kromatid memanjang kembali membentuk benang-benang kromatin. Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali. Pada sel tumbuhan, di bidang ekuator terjadi pembentukan lempengan sel dari bagian tengah menuju ke luar, sedangkan pada sel hewan terjadi lekukan dari sebelah luar yang makin lama makin kedalam hingga sel induk terbagi menjadi dua. Kedua sel anak masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
  • Interfase, interfasi disebut juga fase istirahat, tetapi sebutan ini kurang tepat karena justru pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpukan materi dan energi. Pada fase ini kromosom tidak tampak. Akhirnya pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang masing-masing sel anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian plasma/sitoplasma (sitokinesis).
PEMBELAHAN MEIOSIS
Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahap melalui interfase, dikenal dengan meiosis I dan meiosis II.
  • Meiosis I, fase-fasenya meliputi profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I.
  • Meiosis II, fase-fasenya meliputi profase II, metafase II, dan anafase II.
Pada pembelahan meiosis terjadi dua kali pembuahan. Antara meiosis pertama dan meiosis kedua tidak terdapat interfase. Satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n). Meiosis dapat disebut pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah kromosom.

Hewan dan tumbuhan mengalami meiosis dan mitosis. Pada hewan, fase diploid lebih dominan dibanding fase haploid. Pada tumbuhan lumut dan fungi, fase haploid lebih dominan dibandingkan fase diploid. Pada tumbuhan berpembuluh seperti paku-pakuan dan tumbuhan berbiji terbuka maupun tertutup, fase diploid lebih dominan dibandingkan dengan fase haploid. Pada sel tumbuhan, fase haploid disebut generasi gametofit dan fase diploid disebut generasi sporofit Pada sel tumbuhan, sebelum pembentukan gamet didahului dengan proses meiosis menghasilkan megaspora atau mikrospora. Sebagai akibatnya terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi setengahnya selama proses ini. Spora tersebut selanjutnya mengalami mitosis membentuk gamet. Semua fase haploid ini dari spora hingga gamet disebut generasi gametofit.

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH PENILAIAN AUTENTIK

BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum   merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Asesmen atau penilaian merupakan salah satu kegiatan terpenting tetapi juga paling banyak diperdebatkan, yang melibatkan guru. Asesmen juga merupakan alat yang tak ternilai harganya bagi guru dan system pendidikan, yang memungkinkan guru untuk merencanakan pelajarannya dengan lebih baik dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan murid-muridnya, dan ini membantu pihak guru maupun sekolah untuk melihat apakah murid-murid benar-benar belajar dari apa yang diajarkan. Guru kemudian dapat menyesuaikan pengajarannya bila hal ini

MAKALAH METABOLISME PROTEIN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sebagian besar struktur yang membentuk hewan, tumbuhan dan mikroba yang dibuat dari tiga kelas dasar molekul, yaitu: asam amino, karbohidrat dan lipid (sering disebut lemak). Sebagai molekul ini penting bagi kehidupan, reaksi metabolik fokus pada pembuatan molekul-molekul selama pembangunan sel dan jaringan dan menggunakannya sebagai sumber energi dalam pencernaan dan penggunaan makanan. Protein terbuat dari asam amino yang diatur dalam rantai linear dan bergabung bersama-sama oleh ikatan peptida. Banyak protein adalah enzim yang mengkatalisis reaksi kimia dalam metabolisme. Protein lain memiliki fungsi struktural atau mekanis, seperti protein yang membentuk sitoskeleton, sistem perancah yang mempertahankan bentuk sel. Protein juga penting dalam isyarat sel, tanggapan imun, sel, transpor aktif di seluruh membran, dan siklus sel. B.      Rumusan Masalah 1.       Apa yang dimaksud dengan metabolisme protein? 2.       Bagaimana pe

TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN

Asal-usul kehidupan menjadi pertanyaan bagi para ilmuwan dan manusia selama ini. Selama ratusan tahun, para ilmuwan telah mengetahui bahwa makhluk hidup yang ada di bumi beraneka ragam. Dalam keanekaragaman tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa pada beberapa makhluk hidup ditemukan juga beberapa kesamaan. Sejak lama, para ilmuwan berusaha menjawab sebuah pertanyaan, bagaimana kehidupan berasal / berawal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, banyak ilmuwan yang mengemukakan berbagai teorinya disertai bukti-bukti yang mendukung teori tersebut. Meskipun demikian, pertanyaan tersebut belum dapat sepenuhnya terjelaskan oleh teori-teori tersebut karena teori-teori tersebut sulit dibuktikan.     Dari banyak teori mengenai asal-usul kehidupan, terdapat dua teori utama yang dapat diterima secara luas, yakni teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi. Selain kedua teori tersebut, dijelaskan pula sejarah munculnya teori abiogenesis dan teori biogenesis yang merupakan awal pemi