Skip to main content

MAKALAH OSTEICHTHYES



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebaga nama Super Klas, dan nama ini diambil dari kata lain. Ichthyes juga berarti “ikan” berasal dari kata Yunani dan kata ini dipakai dalam Ichthyology yang berarti ilmu yang mempelajari tentang ikan. Osteichthyes, juga disebut ikan bertulang keras, adalah kelompok taksonomi ikan yang bertulang, sebagai lawan kartilaginosa, kerangka. Sebagian besar ikan Osteichthyes, merupakan kelompok yang sangat beragam dan berlimpah terdiri atas lebih dari 29.000 spesies, ini adalah kelas terbesar dari vertebrata  yang pernah ada.
Pada umumnya yang dimaksud ikan adalah ikan-ikan yang masuk kedalam kelas Osteichthyes. Tubuhnya berskeleton tulang keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik, berbentuk seperti torpedo, berenang dengan sirip, bernapas dengan insang. Bermacam-macam spesies hidup didalam air tawar atau bergaram (air laut).

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah karakteristik dari kelas Osteichthyes ?
2.      Bagaimanakah morfologi dari kelas Osteichthyes ?
3.      Bagaimanakah anatomi dari kelas Osteichthyes ?
4.      Bagaimanakah sistem organ dari kelas Osteichthyes ?
5.      Sebutkanlah pembagian Sub Klas dari Osteichthyes ?
6.      Bagaimanakah morfologi, anatomi, dan sistem organ dari ikan mas ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Karakteristik Kelas Osteichthyes
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berarti tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Osteichthyes ini hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar.
Ciri-ciri khusus dari kelas Osteichthyes, adalah:
1.      Kulit banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya dengan sisik dermal yang tertanam, beberapa telanjang (tidak bersisik) dan beberapa lagi dengan sisik yang di lindungi oleh email. Terdapat sirip median dan sirip berpasangan (beberapa pengecualian ), di topang oleh jejari sirip dari tulang rawan atau tulang keras serta tidak bertungkai.
2.      Mulut, terletak di ujung dan bergigi rahang yang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung kepala.
3.      Skeleton, terutama berupa tulang keras, kecuali beberapa jenis yang sebagian bertulang rawan, bentuk vertebrae (tulang belakang) bermacam-macam dan pina caudalis biasanya homocercal, sisa-sisa notochord masing-masing tampak.
4.      Bernapas dengan beberapa pasang insang yang memiliki tutup insang (operkulum), terletak pada archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi disamping pharynx.
5.      Memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk mengubah daya apung (sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak) dan sebagai alat bantu dalam bernafas.
6.      Memiliki 10 pasang saraf cranial.
7.      Suhu tubuh bervariasi tergantung pada lingkungannya.
8.      Memiliki sepasang gonad. fertilisasi terjadi di luar tubuh (kecuali untuk beberapa spesies), umumnya mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar (beberapa ada yang ovovivipar atau vivipar).
9.      Beberapa spesies dapat berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan salmon dan belut laut. Pada saat berada di air tawar, ginjalnya mengeluarkan urin yang sangat encer dan insangnya menyerap garam dari air dengan cara transfor aktif.

B.     Morfologi kelas Osteichthyes
Struktur morfologi atau struktur tubuh dari kelas Osteichthyes, adalah sebagai berikut :
1.      Memiliki bentuk tubuh yang bermacam-macam, tetapi sebagian berbentuk gelendong pipih. Bentuk tubuhnya ini memudahkannya bergerak dalam air.
2.      Kepala terbentang mulai dari ujung moncong sampai dengan akhir operculum (tutup insang).
3.      Badan membentang dari akhir operculum sampai anus, dan sisanya adalah ekor.
4.      Mulut berada di ujung muka moncong, memiliki rahang yang bergigi baik. Sebelah dorsal moncong terdapat sepasang  fovea nasalis  (lubang hidung sebelah luar) yang sebelah dalamnya terdapat sacci olfactorius. Memiliki mata yang terletak disebelah lateral tanpa kelopak mata.
5.      Operculum (tutup insang) berada di belakang mata, dibagian bawah sebelah dalam dari operculum terdapat sejumlah sisir insang.
6.      Anus dan aperture urogenitalis terdapat dimuka pina analis
7.      Terdapat sirip yang berfungsi untuk mempertahankan kesetimbangan dalam air dan untuk berenang. Terdapat 4 macam sisik, yaitu sirip pada punggung (pina dorsalis), sirip pada akhir badan (pina caudalis), sirip bagian ventral (pina analis), dan sirip bagian perut (pina abdominalis).
8.      Memiliki rangka luar (exeskeleton), meliputi sisik dan sirip.
9.      Memiliki sisik yang tertanam pada saku dermal dan tumbuh sepanjang hdupnya. Terdapat tiga macam sisik, yaitu :
a.       Sisik Cycloid (berbentuk bulat), pada sisik ini bila si teliti lebih dalam (pada ikan yang hidup di daerah yang berempat musim) akan tamapak lingkaran yang berbeda-beda.

b.      Sisik Ctenoid (berbentuk bulat agak lonjong), berdusi kecil-kecil pada bagian anterior, sedang pada posterior memecah diri menjadi beberapa bagian.

     
c.       Sisik Ganoid (berbentuk belah ketupat), dengan bagian kecil yang tertanam dalam saku dermis. Permukaan sebelah luar dilapisi oleh zat ganoine, dan mengandung duri-duri halus. Dibawah sisik sebelah menyebelah tubuh terdapat linea lateralis yang berupa suatu saluran. Didalamnya terdapat alat sensor yang peka terhadap getaran gelombang.









10.  Tipe Ekor









a.      Type Heterocercal
Yaitu bila columna vertebralis berakhir menjorok ke salah satu ujung ekor yang membagi diri menjadi dua tidak sama panjangnya.
b.      Type Protocercal
Yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dan ekor berujung tumpul.
c.       Type Diphicercal
Yaitu akhir columna vertebralis ujung ekoe dan ekor dengan bentuk ujung runcing.
d.      Type Homocercal
Yaitu bila columna vertebralis berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi agak membelok sedikit, tapi ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama.

C.    Anatomi kelas Osteichthyes
Anatomi tubuh atau struktur yang menyusun tubuh bagian dalam dari kelas  Osteichthyes, adalah sebagai berikut:
1.    Memiliki pharynx pada celah insang yang banyak mengandung lembaran-lembaran insang.
2.    Terdapat esophagus yang menuju ke ventriculus, yang berfungsi sebagai tempat saluran pencernaan makanan.
3.    Terdapat kelenjar pencernaan berupa hepar yang terletak dalam rongga badan sebelah anterior.
4.    Memiliki cor (jantung) yang terletak di bawah pharynx, yang terdiri atas dua bagian yaitu ventriculum dan auriculum.
5.    Terdapat limpa sebagai bagian dari sistem sirkulasi yang berada dekat lambung dengan pembuluh-pembuluh limpa.
6.    Memiliki rangka dalam (endoskeleton)  yang terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis, cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip.

D.    Sistem organ kelas Osteichthyes
Sistem-sistem atau proses-proses secara fisiologis yang terjadi didalam tubuh ikan yang tergolong dalam kelas Osteichthyes, adalah sebagai berikut:
1.    Sistem pencernaan
Dimulai dari mulut dimana makanan akan masuk pertama kali melalui mulut, kemudian dari mulut makanan akan melewati pharynx kemudian menuju ke esophagus, dimana esophagus adalah saluran yang menghubungkan antara mulut dan lambung. Selanjutnya menuju ke lambung, dimana lambung merupakan organ yang berperan dalam pengolahan makanan dan penghancuran makanan. Dari lambung makanan di bawa kedalam usus (intestin), yang merupakan lanjutan dari lambung berfungsi sebagai tempat penyerapan makanan. Selanjutnya menuju ke anus, sebagai  saluran akhir dalam sistem pencernaan yang mengeluarkan hasil sisa dari metabolisme.
2.    Sistem pernafasan
Pernafasan dilakukan oleh insang yang terdapat dalam empat pasang kantung insang yang terletak sebelah menyebelah pharynx di bawah operculum. Tiap insang terdiri atas lembaran ganda filament. Pada saat bernafas, operculum menutup dan melekat pada dinding tubuh, selanjutnya archus branchialis mengembang kearah lateral. Air kemudian masuk melalui mulut, kemudian klep mulut menutup sedangkan archus branchialis mengalami kontraksi, dengan demikian operculum akan membuka.  Selanjutnya air mengalir ke luar melalui filament, saat itulah darah mengambil O2 dan melepaskan CO2.
3.    Sistem sirkulasi
Jantung (cor) terletak di bawah pharynx, dalam rongga pericardium dari rongga coelom sebelah anterior, yang terdiri atas dua bagian yaitu ventriculum dan auriculum. Darah dibawa kembali menuju ke jantung melalui pembuluh vena, (pembuluh vena merupakan pembuluh balik yang membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung). Darah tersebut kemudian berkumpul pada sinus venosus, kemudian kembali masuk ke auriculum (auriculum merupakan serambi jantung yang menerima darah dari seluruh tubuh). Darah dari auriculum dipompa melalui ventriculum yang berdinding tebal menuju insang melalui conus anteriosus (conus anteriosus merupakan perbesaran dari ujung ventrikel yang berfungsi memompa darah ke insang), aorta ventralis, empat pasang arteri afferent branchialis. Saluran terakhir ini yang bertugas menyalurkan darah melalui kapiler dalam insang untuk mengambil O2. Kemudian darah dikumpulkan melalui arteri afferent branchialis menuju aorta dorsalis, kemudian beredar melalui cabang arteri (arteri merupakan pembuluh nadi yang membawa darah keluar dari jantung) seperti pada Chondrichthyes. Selanjutnya darah tersebut akan beredar keseluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung melalui pembuluh vena, begitu seterusnya.
4.    Sistem reproduksi
Proses pembuahan p                                                                                                                                                         ada kelas Osteichthyes ini umumnya terjadi diluar tubuh, dimana pada jantan terdapat sepasang testis yang membesar pada masa perkawinan. Melalui vasa defferensia, sperma akan dikeluarkan lewat papillae urogenitalis. Pada betina sel telur akan keluar dari ovari melalui oviduct yang selanjutnya akan keluar juga melalui papillae urogenitalis dan terjadilah proses fertilisasi di luar tubuh.

E.     Pembagian sub kelas Osteichthyes
Sub kelas dari Osteichthyes, terbagi atas dua, beserta ordo-ordonya dan contoh-contoh spesiesnya:
1.    Sub kelas: Dipnoi. Ex : Neoceratodus sp
2.    Sub kelas: Teleostei
a.    Ordo 1: Teleostei
b.    Ordo 2: Apodes
c.    Ordo 3: Synbranchoidea. Ex: Anguilla bostonensis (ikan belut).
d.   Ordo 4: Solenichthyes. Ex: Hippocampus (ikan kuda laut).
e.    Ordo 5: Microcyprini. Ex: Panchax panchax (ikan kepala timah).
f.     Ordo 6: Synentognathi. Ex: Cypselurus (ikan terbang).
g.    Ordo 7: Heteromi
h.    Ordo 8: Berycomorphi
i.      Ordo 9: Plectognathi. Ex: Tetradon palembangensis (ikan buntal).
j.      Ordo 10: Percesoces. Ex: Mugil dussumeiri (ikan belanak).
k.    Ordo 11: Anacanthini. Ex: Gadus morhua (ikan kod).
l.      Ordo 12: Allotriognathi
m.  Ordo 13: Ostariophysi. Ex: Cyprinus carpio (ikan mas).
n.    Ordo 14: Malacopterygii. Ex: Chanos chanos (ikan bandeng).
o.    Ordo 15: Myctophoidea.
p.    Ordo 16: Labryrihici. Ex: Ophicephalus sriatus (ikan gabus).
q.    Ordo 17: Percomorphi. Ex: Psammopoerca waigiensis (ikan kakap).
r.     Ordo 18: Blennoidea
s.     Ordo 19: Ophistomi
t.     Ordo 20: Goboidea. Ex: Boleophthalmus sculpus (ikan glodok).
u.    Ordo 21: Soleroparei
v.    Ordo 22: Hypostomidae
w.  Ordo 23: Pediculati. Ex: Lophius piscatorius (ikan dewi).
x.    Ordo 24: Discocephali. Ex: Remora (ikan berpenghisap).
y.    Ordo 25: Xenopterigii.




F.     Morfologi, Anatomi dan Sistem Ikan Mas (Cyprinus carpio)
1.      Morfologi







Ikan mas memiliki bentuk tubuh berbetuk gelendong pipih, kepala terbentang mulai dari ujung moncong sampai dengan akhir operculum (tutup insang),  mulut terdapat di ujung muka (terminal) moncong, mempunyai rahang yang bergigi baik. Sebelah dorsal moncong terdapat sepasang fovea nasalis (lubang hidung sebelah luar), matanya terletak disebelah lateral tanpa kelopak mata. Memiliki 4 macam sirip, yaitu pina dorsalis, pina caudalis, pina abdominali dan pina analis. Anus dan aperture uregenitas terdapat dimuka pina analis.
2.      Anatomi






Pada ikan mas terdapat jantung (cor) yang berfungsi sebagai pemompah darah keseluruh tubuh, hati (hepar), gelembung renang (Swim bladder) yang berfungsi untuk mengubah daya apung agar tidak tenggelam, ginjal (Ren), lambung (ventriculum) sebagai tempat penyimpanan makanan dan usus (Intestinum).
3.      Sistem organ
a.      Sistem pernafasan
Sebagian besar ikan menggunakan alat pernapasan yang disebut insang. Pada ikan bertulang sejati seperti ikan mas, insangnya memiliki tutup pelindung insang yang disebut operculum. Insang tersebut berada pada bagian sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri kepala ikan., tepatnya berada didalam rongga insang. Setiap sisinya terdapat 5-7  buah lembar insang dan masing-masing dipisahkan oleh sebuah celah insang. Insang pada ikan memiliki bagian-bagian penting seperti lengkung insang yang berasal dari tulang rawan, rigi-rigi insang yang berguna untuk menyaring air pada saat bernafas, dan filament atau lembar insang yang berwarna merah muda dan berbentuk ssperti sisir. warna merah muda pada lembar insang tersebut menandakan bahwa pada pembuluh tersebut mengandung pembuluh kapiler darah sehingga sangat wajar bila pertukaran O2  dan CO2  terjadi di daerah ini.
Ketika bernafas ikan menggunakan dua fase yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi terjadi jika air masuk ke dalam rongga mulut ikan. Masuknya air dipengaruhi oleh tekanan udara dalam rongga mulut yang lebih kecil daripada tekanan udara di air. Sementara itu, fase ekspirasi terjadi saat rongga mulut ikan tertutup. Akibatnya, udara masuk kedalam insang secara difusi dan secara bersamaan operculum terbuka. Akibatnya, air mengalir melalui celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Secara otomatis CO2  dilepaskan oleh darah dan sebaliknya O2  diikat
 








b.      Sistem sirkulasi darah
Alat sirkulasi pada ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung terletak dibelakang insang yaitu didalam rongga pericardium dan terdiri atas dua ruangan yaitu atrium dan ventrikel. Sedangkan, sinus venosus merupakan struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep yang berfungsi untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Proses sirkulasi darah dimulai dari darah yang kaya akan CO2 dari seluruh tubuh kembali ke jantung melalui vena dan kemudian berkumpul di sinus venosud dan masuk ke atrium, dilanjutkan ke ventrikel dan dipompa menuju insang melewati konus anteriosus. Di insang O2 di ikat dan CO2 dilepaskan, kemudian masuk ke aorta dorsalis kemudian diedarkan ke seluruh tubuh, lalu kemudian kembali lagi ke jantung melalui vena. Sistem sirkulasi darah pada ikan adalah sistem sirkulasi darah tunggal karena hanya beredar satu sekali melalui jantung, yaitu jantung-insang-seluruh tubuh-jantung.
 








c.       Sistem pencernaan
Terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung usus dan anus, kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas, didalam rongga mulut ikan terdapat gigi-gigi dan lidah, ikan mas tidak memiliki kelenjar ludah, tetapi memiliki kelenjar lendir, yang berguna untuk membantu pencernaan makan. Pada proses pencernaan, makanaan dari rongga mulut masuk kerongkongan dan selanjutnya menuju ke lambung, dari lambung makanan akan masuk ke usus dan bermuara cairan empedu yang membantu proses pencernaan, di usus halus sari-sari makan di serap dan selanjutnya diedarkan oleh darah keseluruh bagian tubuh, sisa-sisa makan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.
d.      Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada ikan mas menggunakan sistem reproduksi terpisah, dimana pada ikan mas jantan terdapat sepasang testis yang membesar pada masa perkawinan dan melalui fasa deferens sperma akan di keluarkan lewat papilae urogenitalis. Pada ikan mas betina sel telur akan keluar dari ovary melalui oviduct yang selanjutnya akan dikeluarkan melalui papilae urogenitalis. Pembuahan umunya terjadi diluar (eksternal).

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
1.      Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berarti tulang dan ichthyes yang berarti ikan.
2.      Morfologi dari kelas Osteichthyes ini adalah, tubuhnya berbentuk gelendong pipih, memiliki kepala yang terbentang dari ujung mulut sampai akhir operculum (celah insang), memilki badan yang terbentang dari akhir operculum sampai anus kemudian sisanya adalah bagian ekor, dan memiliki empat macam sirip, yaitu pina dorsalis, pina caudalsi, pina abdominalis, dan pina analis.
3.      Anatomi dari kelas Osteichthyes ini adalah, Memiliki rangka dalam (endoskeleton)  yang terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis, cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip, memiliki jantung (cor), lembaran-lembaran insang, esophagus, limpa dan pharynx yg banyak mengandung lembaran-lembaran insang.
4.      Sistem-sistem organ dari Osteichthyes adalah, sistem pencernaan (mulut-pharynx-esophagus-lambung-usus-keseluruh tubuh), sistem regulasi (jantung- auriculum-ventriculum-conus anteriosus, aorta ventralis, empat pasang arteri afferent branchialis-aorta dorsalis-cabang arteri-seluruh tubuh-vena), sistem pernapasan (operculum, archus branchialis, mulut, filament.), sistem reproduksi (eksternal).
5.      Kelas Osteichthyes terbagi atas 2 sub kelas dan 25 ordo, contoh spesies yang paling sering ditemui adalah : Chanos chanos (ikan bandeng), Ophicephalus sriatus (ikan gabus), Psammopoerca waigiensis (ikan kakap), Boleophthalmus sculpus (ikan glodok), Cyprinus carpio (ikan mas), dll.





















DAFTAR PUSTAKA

Haryo, Junhar. Osteichthyes. http://www.junharharyo.blogspot.com/2011/08/osteichthyes.html/=1 (diakses pada tanggal 11 oktober 2013).
Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Penerbit Sinar Wijaya. 1992.
Maulana, Puri. Sistem Pernapasan dan Sirkulasi Darah Pada Ikan. http://www.purimaulana.blogspot.com/sistem-pernapasan-dan-sirkulasi-darah-pada-ikan.html?=1 (diakses pada tanggal 17 oktober 2013).
Sahar, Windy. Laporan Praktikum Osteichthyes. http://www.windysahar.blogspot.com/laporan-praktikum-osteichthyes.html=1 (diakses pada tanggal 17 oktober 2013).

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH PENILAIAN AUTENTIK

BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum   merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Asesmen atau penilaian merupakan salah satu kegiatan terpenting tetapi juga paling banyak diperdebatkan, yang melibatkan guru. Asesmen juga merupakan alat yang tak ternilai harganya bagi guru dan system pendidikan, yang memungkinkan guru untuk merencanakan pelajarannya dengan lebih baik dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan murid-muridnya, dan ini membantu pihak guru maupun sekolah untuk melihat apakah murid-murid benar-benar belajar dari apa yang diajarkan. Guru kemudian dapat menyesuaikan pengajarannya bila hal ini

MAKALAH METABOLISME PROTEIN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sebagian besar struktur yang membentuk hewan, tumbuhan dan mikroba yang dibuat dari tiga kelas dasar molekul, yaitu: asam amino, karbohidrat dan lipid (sering disebut lemak). Sebagai molekul ini penting bagi kehidupan, reaksi metabolik fokus pada pembuatan molekul-molekul selama pembangunan sel dan jaringan dan menggunakannya sebagai sumber energi dalam pencernaan dan penggunaan makanan. Protein terbuat dari asam amino yang diatur dalam rantai linear dan bergabung bersama-sama oleh ikatan peptida. Banyak protein adalah enzim yang mengkatalisis reaksi kimia dalam metabolisme. Protein lain memiliki fungsi struktural atau mekanis, seperti protein yang membentuk sitoskeleton, sistem perancah yang mempertahankan bentuk sel. Protein juga penting dalam isyarat sel, tanggapan imun, sel, transpor aktif di seluruh membran, dan siklus sel. B.      Rumusan Masalah 1.       Apa yang dimaksud dengan metabolisme protein? 2.       Bagaimana pe

TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN

Asal-usul kehidupan menjadi pertanyaan bagi para ilmuwan dan manusia selama ini. Selama ratusan tahun, para ilmuwan telah mengetahui bahwa makhluk hidup yang ada di bumi beraneka ragam. Dalam keanekaragaman tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa pada beberapa makhluk hidup ditemukan juga beberapa kesamaan. Sejak lama, para ilmuwan berusaha menjawab sebuah pertanyaan, bagaimana kehidupan berasal / berawal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, banyak ilmuwan yang mengemukakan berbagai teorinya disertai bukti-bukti yang mendukung teori tersebut. Meskipun demikian, pertanyaan tersebut belum dapat sepenuhnya terjelaskan oleh teori-teori tersebut karena teori-teori tersebut sulit dibuktikan.     Dari banyak teori mengenai asal-usul kehidupan, terdapat dua teori utama yang dapat diterima secara luas, yakni teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi. Selain kedua teori tersebut, dijelaskan pula sejarah munculnya teori abiogenesis dan teori biogenesis yang merupakan awal pemi