Skip to main content

MAKALAH VITAMIN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Banyak orang yakin bahwa jika kita cukup mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cukup bervariasi, kebutuhan tubuh kita akan vitamin dan mineral juga tercukupi, sehingga kita dapat hidup dengan sehat.
Idealnya penyataan tersebut benar, tetapi kenyataannya banyak sekali alasan mengapa kita masih membutuhkan tambahan asupan makanan untuk menunjang kehidupan yang sehat di abad 21.
Mengkonsumsi tambahan vitamin adalah metode yang aman untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi kita, tergantung bagaimana kita mengikuti petunjuk yang sudah tertera pada label produk.
Vitamin sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan bekerjanya sel-sel dalam tubuh dengan baik, tapi tubuh tidak dapat memproduksi vitamin itu sendiri (kecuali vitamin D). Oleh karena itu, diperlukan asupan dari luar dalam bentuk makanan maupun suplemen yang banyak dijual bebas.
Kekurangan vitamin sering terjadi akibat gizi makanan yang buruk, diet yang ketat atau penyerapan makanan dalam usus yang kurang baik. Oleh karena itu, kadang diperlukan asupan tambahan dalam bentuk suplemen. Tapi harus diingat, beberapa vitamin bila dikonsumsi berlebihan (seperti vitamin A dan D) dapat membahayakan.
Berdasarkan hal diatas maka disusunlah makalah vitamin ini, agar kita semua mengetahui beberapa kegunaan dari vitamin, hal-hal apa saja yang terjadi jika kita kekurangan vitamin ini, dan berapa kebutuhan vitamin kita dalam sehari.





B.     Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian dari vitamin?
2.      Bagaimana Penggolongan dari vitamin?
3.      Bagaimana Kebutuhan harian vitamin dalam seseorang?

C.     Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1.         Mengetahui pengertian vitamin
2.         Mengetahui penggolongan vitamin
3.         Mengetahui kebutuhan harian vitamin seseorang.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Vitamin
        Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
         Menurut Anna Poedjiadi dan Titin Supriyanti, Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet sesorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal dan memelihara kesehatan.
        Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan
        Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
        Vitamin yang diklasifikasikan sebagai air -larut atau lemak-larut. Pada manusia ada 13 vitamin: 4 larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan 9 larut dalam air (8 vitamin B dan vitamin C). Vitamin yang larut air mudah larut dalam air dan, secara umum, dapat segera dikeluarkan dari tubuh, untuk gelar bahwa output kemih merupakan prediktor kuat konsumsi vitamin. Karena mereka tidak mudah disimpan, asupan harian konsisten adalah penting. Banyak jenis vitamin yang larut dalam air disintesis oleh bakteri.  Fat -larut vitamin yang diserap melalui saluran usus dengan bantuan lipid (lemakKarena mereka lebih cenderung menumpuk dalam tubuh, mereka lebih cenderung mengarah pada Hypervitaminosis daripada vitamin larut air. vitamin larut peraturan-Fat arti yang sangat penting dalam cystic fibrosis .

B.     Penggolongan Vitamin
        Vitamin dibagi dalam dua golongan. Golongan pertama oleh kodicek (1971) disebut prakoenzim (procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan dalam tubuh, tidak beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan ini adalah: tiamin, riboflavin, asam nikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin  (disebut golongan vitamin B) dan Vitamin C. Golongan kedua yang larut dalam lemak disebut alosterin, dan dapat disimpan dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak di makan, akan tersimpan dalam tubuh, dan memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitamnosis), yang juga membahayakan. Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit devisiensi, tetapi biasanya gejala penyakit hilang kembali apabila kecukupan vitamin tersebut terpenuhi.

1.      Bersifat Larut dalam Air
a.       Vitamin B
Vitamin B tergolong berdasarkan tabel di bawah ini:
Nama Standar
Nama lain yang umum digunakan
Thiamin
Vitamin B1
Riboflavin
Vitamin B2
Niasin
Asam nikotinat, nicotinamida, niasinamida, vitamin B3
Vitamin B6
Piridoksin, piridoksal, piridoksamin
Folat
Folasin, asam folat, asam pteroilglutamat, vitamin B9
Vitamin B12
Kobalamin
Asam Pantotenat
Vitamin B5
Biotin
Vitamin B8

            Thiamin (Vitamin B1)
                      Tiamin telah lama dikenal sebagai antineuritik karena digunakan untuk membuat normal kembali susunan saraf. Struktur kimia dari tiamin dapat dilihat dari gambar di bawah ini:
Description: E:\structure_thiamine.gif

Difesiensi vitamin ini mengakibatkan terjadinya penyakit beri-beri terutama Negara-negara yang menggunakan makanan pokok nasi. Defisiensi vitamin B1 juga mengakibatkan rusaknya alat pencernaan makanan yang disertai muntah-muntah dan diare. Sumber vitamin B1 adalah biji-bijian seperti beras, gandum; sumber lainnya adalah: daging, unggas, telur, hati, kedelai, kacang tanah, sayuran, dan susu.
         Kehilangan atau kerusakan tiamin selama proses pemasakan oleh sifat tiamin yang larut dalam air, dan tidak tahan  terhadap pemanasan yang terlalu lama. Adanya alkali juga menyebabkan kerusakan tiamin. Pada pemasakan roti, kehilangan tiamin mencapai 25%, daging yang direbus mencapai pengurangan tiamin mencapai sampai 50%, dan yang dipanggang kehilangan 25% saja. Dalam memasak sayuran sebaiknya menggunakan air sedikit saja, kecuali air rebusan ikut juga dimanfaatkan.

Riboflavin (B2)
         Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Struktur kimia dari riboflavin dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Description: E:\vit b2.jpg
         Riboflavin terdiri dari cincin trisiklik bernama isoalloxazine yang berikatan dengan derivat alkohol yaitu ribitol. Riboflavin yang telah mengalami fosforilasi akan menjadi FMN (flavin mononukleotida) atau FAD (flavin adenina dinukleotida). FMN dan FAD berperan penting dalam reaksi redoks dalam tubuh karena FMN dan FAD merupakan kofaktor enzim dengan berikatan dengan enzim-enzim oksidoreduktase sebagai gugus prostetik.
         Sumber vitamin ini adalah susu, daging, telur, ikan. Biji-bijian seperti beras dan gandum mengandung riboflavin dalam jumlah yang kecil. Kebutuhan riboflavin yang dianjurkan sebagai berikut:
-          Bagi wanita yang lebih dari 23 tahun                                     1.2 mg/hari
-          Pria lebih dari 23 tahun                                                          1,6 mg/hari
-          Wanita menyusui                                                                    1,7 mg/hari
-          Wanita hamil                                                                          1,5 mg/hari
-          Bayi                                                                                        0,6 mg/hari
-          Anak sampai 10 tahun                                                            1,2 mg/hari
Fungsi dari riboflin seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).

Niasin (Asam Nikotinat atau Vitamin B3)
          Niasin (bahasa Inggris: niacin, nicotinic acid vitamine) adalah salah satu senyawa organik yang ditemukan pada tahun 1937, yang berfungsi untuk mencegah penyakit pelagra. Senyawa organik yang lain disebut nikotinamida, keduanya mengandung alkaloid nikotina dan kemudian disebut sebagai vitamin B3, meskipun nikotinamida bukanlah nikotinamina.
          Sekitar tahun 1956, niasin mulai digunakan pertama kali untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah serangan jantung. Niasin berfungsi dengan baik untuk meningkatkan HDL, menurunkan kadar LDL dan trigliserida, namun penggunaan yang berlebihan dapat berakibat gagal hati yang hanya dapat diatasi dengan transplantas.
          Struktur kimia dari niasin adalah tampak seperti gambar dibawah:
Description: E:\220px-Niacin.png
Niasin merupakan derivat piridin dengan gugus karboksil (COOH) adapun nikotinamida merupakan niasin yang gugus karboksilnya tergantikan oleh gugus amida (NH2). Bentuk aktif dari vitamin B3 adalah NADH/NADPH yang merupakan derivat nukleotida seperti vitamin B2. Vitamin B3 dan B2 merupakan kofaktor enzim pada reaksi redoks dalam tubuh.
          Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
          Sumber vitamin ini adalah diantaranya makanan yang kaya akan protein, seperti telur, daging, dan susu. Sumber vitamin nabati misalnya biji-bijian (beras dan sebangsanya), sayuran hijau, kentang, kacang-kacangan (leguminosa) seperti kedelai, dan petai cina.
          Apabila cadangan makanan di dalam tubuh ini telah habis dalam waktu 30-180 hari dan penambahan dari makanan sangat sedikit atau tidak sama sekali, akan timbul penyakit pellagra (pale = kulit agra = kasar ). Penyakit ini dapat mengenai usus, kulit, dan sistem saraf. Kulit misalnya pada muka, leher, dada, dan lengan menjadi kemerah-merahan, kemudian menjadi coklat mengeras. Untuk penyembuhan penyakit ini diperlukan makanan sumber vitamin lain pula, yaitu makanan yang mengutamakan sumber vitamin B1, vitamin B2, dan niasin itu sendiri.

Asam Pantotenat (Vitamin B5)
          Vitamin ini pertama kali ditemukan pada tahun 1933. Di dalam tubuh, asam pantotenat berperan sebagai koenzim A (CoA) yang berperan vital dalam banyak metabolisme pelepasan energy. Struktur kimia vitamin B5 adalah:
Description: E:\unduhan.jpg
          Vitamin ini merupakan pembentuk koenzim A. gugus aktif koenzim A adalah gugus –S-H. Dalam reaksi kimia biasanya dituliskan KoA-SH atau HS-KoA. Dengan gugus karboksil dari substrat koenzim A membentuk ikatan tioester.
          Peranan vitamin B5 adalah dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
          Asam pantotenat dapat ditemukan pada banyak jenis makanan karena pada dasarnya hampir semua makhluk hidup membutuhkannya.Beberapa contoh sumber makanan yang banyak mengandung vitamin ini adalah ragi, kuning telur, brokoli, dan hati. Sumber makanan lain yang juga mengandung vitamin B5 adalah daging ayam, ikan, susu, kacang-kacangan, alpukat, dan ubi. Konsumsi asam pantotenat yang dianjurkan perhari adalah 4-7 mg.
          Defisiensi vitamin ini adalah kehilangan selera makanan, tidak dapat melaksanakan pencernaan makanan dengan baik, depresi mental, insomnia, dan mudah terjadi infeksi saluran pernafasan.

Piridoksin, piridoksal, piridoksamin (vitamin B6)
          Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Struktur kimia dari vitamin B6 adalah:
Description: E:\images (2).jpg
          Di dalam tubuh, vitamin B memiliki fungsi yang sangat penting yakni : untuk membuat protein; membantu keseimbangan hormon seks; anti-depresi; membantu mengendalikan reaksi alergi; berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak ;membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
          Kekurangan vitamin B6 akan menyebabkan akibat yang bisa sangat fatal seperti kulit yang pecah – pecah bahkan bisa rusak; syaraf motorik terganggu; kelainan pada darah.; retensi terhadap air (water retention) ;tangan kesemutan (tingling hands) ; iritabilitas; kejang otot atau kram otot; kurang energi; bahkan mempengaruhi psikologis seperti mimpi hal yang sama berulangkali dengan frekuensi yang tak menentu (infrequent dream recall); dan depresi atau ketegangan (nervousness).
          Piridoksin akan berubah menjadi racun bila konsumsinya lebih dari 200 mg per hari.Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.
          Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, diperlukan asupan vitamin B6 yang cukup kedalam tubuh. Sumber makanan yang mengandung vitamin B6 yakni : daging, unggas, ikan, biji2an utuh, kentang, ubi jalar, sayuran.
Biotin (Vitamin B8)
          Vitamin B8 atau yang sering disebut juga dengan biotin merupakan salah satu darirangkaian vitamin B-kompleks meskipun sebagian pustaka menyebut nya vitamin H. Di dalam tubuh, vitamin ini dikonversi dalam bentuk koenzim biocytin. Biotin memiliki rumus molekul C16H28N4O4S dan berat molekul nya 372,5 gram / molekul. Struktur Kimia dari biotin adalah:
Description: E:\unduhan (1).jpg
          Biotin sebagai kofaktor terikat kuat pada bagian protein enzim. Ada tiga jenis reaksi yang dapat dilangsungkan oleh biotin yaitu: reaksi karboksilasi pada karbon dari asil KoA, reaksi karboksilasi pada atom karbon yang berikatan ganda dari rantai karbon senyawa asil KoA, dan reaksi transkarboksilasi pada senyawa asil KoA.
          Peran utama biotin di dalam tubuh adalah membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat yang akan membentuk molekul gula sederhana (glukosa), asam lemak, asam amino, antibodi, enzim pencernaan, dan niasin. Reaksi ini dikenal dengan istilah katabolisme, yaitu pemecahan senyawa kompleks menjadi banyak molekul sederhana yang disertai dengan pelepasan energi.
          Gejala yang tampak jika terjadi devisiensi vitamin ini adalah kulit menjadi kasar bersisik, rasa sakit pada urat-urat, kulit memucat, kehilangan selera mkan, mual, kadar hemoglobin menurun, kadar kolesterol naik, kadar biotin urine menurun.
          Sumber yang bagus untuk vitamin biotin adalah daging, kuning telur, kacang polong, kenari, dan kemiri.

Asam Folat (Vitamin B9)
          RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
          Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
          Makanan sumber asam folat adalah hati, sayuran, berwarna hijau tua terutama bayam, asparagus, dan kacang-kacangan.

Kobalamin(Vitamin B12)
          Vitamin B12 atau biasa juga disebut dengan kobalamin atau sianokobalamin adalah vitamin yang paling kompleks dibandingkan yang lainnya dengan sejarah yang luar biasa. Vitamin B12 diisolasi dalam bentuk Kristal pada tahun 1948 oleh E. Lester Smith di Inggris dan oleh Edward Rickes serta Karl Folkers di Amerika Serikat, tetapi untuk menentukan struktur yang amat kompleks ini diperlukan tambahan 10 tahun. Struktur kimia vitamin B12 dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

Description: E:\Vitamin_B12.png
         
          Molekulnya terdiri atas bagian – bagian cincin porfirin dengan atom Co , basa dimetilbenzimidazol, ribosa dan asam fosfat. Umumnya senyawa dalam kelompok ini dinamakan kobalamin, penambahan gugus CN pada kobalamin menghasilkan sianokobalamin, sedangkan penambahan gugus OH menghasilkan zat yang dinamakan hidroksokobalamin.
          Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
          Defisiensi vitamin ini biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem absorbsi di usus. Beberapa gejala defisiensi dari vitamin B12 adalah: Anemia pernisiosa, pucat dan menjadi kurus, kehilangan nafsu makan, gangguan neurologis, dan defresi mental.
          Sumber vitamin B12 terutama berasal dari makanan hewani, seperti daging, susu, telur, unggas, ikan, mentega, dan hati. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.

b.Vitamin C (Asam Askorbat)
          Ascorbic acid (asam askorbat) adalah salah satu senyawa kimia yang membentuk vitamin C. Ia berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang larut dalam air dan memiliki sifat-sifat antioksidan. Nama askorbat berasal dari akar kata a- (tanpa) dan scorbutus (skurvi), Pada tahun 1937, hadiah Nobel dalam bidang kimia diberikan kepada Walter Haworth atas hasil kerjanya dalam menentukan struktur kimia asam askorbat. Pada saat penemuannya pada tahun 1920-an, ia disebut sebagai asam heksuronat oleh beberapa peneliti. Struktur kimia dari Asam askorbat adalah:

          Description: E:\Vitami3.gif

          Kebutuhan akan vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari
          Vitamin C berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin C mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
          Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
          Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal.

2.      Bersifat Larut dalam Lemak
a. Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh.struktur kimia dari vitamin A adalah:

Description: E:\vit-a2.gif

Defisiensi vitamin A akan menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas dalam cahaya redup (rabun senja), kekurangan vitamin A dapat  mengakibatkan perubahan-perubahan tertentu pada jaringan epitel di seluruh tubuh, termasuk mata, dan perkembangan tulang dan gigi yang tidak normal.
Kebutuhan vitamin A pada diet diukur dalam satuan internasional. Satu satuan internasional adalah aktivitas dari 0,344 mcg, Kristal retinilasetat (0,3 mcg retinol).
Di samping satuan di atas diperkenalkan pula satuan retinol ekuivalen disingkat RE, di mana 1 RE = 1 mcg retinol atau 6 mcg beta-karoten atau 12 mcg karotin. 1 RE = 3,33 IU retinol atau IU beta-karotin.
Kelebihan vitamin A atau hipervitaminosis akan menunjukkan gejala keracunan. Misalnya bayi yang memperoleh antara 16.500-60.000 IU sehari dalam waktu 12 minggu akan segera menujukkan gejala keracunan.pada umumnya dosis terapi vitamin A yang melebihi 50.000 IU setiap hari untuk jangka lama bagi orang dewasa telah dapat menunjukkan gejala hipervitaminosis, antara lain: kulit kering dan bercak-bercak, rambut rontok, sakit tulang dan persendian, sakit kepala, dan pembesaran hati.
Sumber vitamin A adalah dari golongan hewani: minyak ikan, hati, mentega, keju, dan susu. Untuk golongan nabati: sayuran hijau, kuning, buah-buahan warna kuning, dan margarine yang diperkaya.

b. Vitamin D
Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalamlemak   prohormon,2 bentuk utamanya adalah vitamin D2 atau ergokalsiferoldan vitamin D3 Atau kolekalsiferol. Vitamin D juga merujuk padametabolitdan analogi laindari substansi ini. Vitamin D3 diproduksi di dalam kulit yang terpapar sinar matahari, terutama radiasiultraviolet B.Molekulaktif dari vitamin D,1,25(OH)2D3 merupakan pemeran utama dalam metabolisme absorpsi kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan untuk melawan beberapa penyakit,termasuk diabetes dan kanker. Struktur kimia dari vitamin D adalah:


Description: E:\Vitamin_D.jpg
Vitamin D memiliki 2 bentuk:
·         Vitamin D2 (ergokalsiferol) ditemukan dalam ragi
·         Vitamin D3 (kolekalsiferol) yang terdapat dalam minyak hati ikan dan kuning telur.
Vitamin D2 dan D3, memiliki nilai antirachitis yang sama untuk manusia, anjing, babi, tikus dan ruminansia, namun pada unggas, D3 lebih bermanfaat daripada D2.
Vitamin D berfungsi dalam homeostasis kalsium-fosfor bersama-sama dengan parathormon dan calcitonin. Kalsium darn fosfor sangat diperlukan pada proses-proses biologik. Kalsium penting untuk kontraksi otot, transmisi impul syaraf, pembekuan darah dan struktur membran. Vitamin D juga berperan sebagai kofaktor bagi enzim-enzim, seperti lipase dan ATP-ase. Fosfor memegang peranan penting sebagai komponen DNA dan RNA, fosforilasi protein-protein untuk pengaturan jalur-jalur metabolik. Kalsium dan Fosfor serum pada kadar tertentu penting untuk mineralisasi tulang secara normal .
Vitamin D dari makanan diserap pada bagian proksimal usus halus. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat menyerap sampai 80% dari jumlah vitamin D yang dikonsumsi, tergantung faktor-faktor yang membantu atau menghambat penyerapan.  Setelah diserap, vitamin D digabungkan dengan kilomikron dan diangkut dalam sistem limfatik. Dari sistem limfatik, vitamin D dilepaskan, dari kilomikron dan masuk ke saluran darah. Di dalam plasma darah, vitamin D diikat oleh suatu protein pentransport, yaitu vitamin D-binding protein (DBP)  atau globulin. Melalui saluran darah tersebut, vitamin D ditransportasikan ke hati dan oleh mikrosom/mitokondria hati,  vitamin D3 dihidroksilasi pada posisi ke-25, menjadi kalsidiol  (calcidiol, atau 25-hidroksi-kolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 ) dengan bantuan enzim 25-D3-hidroksilase. Selanjutnya 25-hidroksi vitamin D3 memasuki sirkulasi menuju ginjal.
   Bila kadar kalsium darah rendah, kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon parathormon yang akan merubah kalsidiol menjadi kalsitriol. Proses ini terjadi di mitokondria tubulus proksimalis ginjal, dimana 25-hidroksi vitamin D3 mengalami hidroksilasi pada posisi ke-1 menjadi 1α- 25-dihidroksi  vitamin D3, dengan bantuan enzim 1α-hidroksilase. Senyawa 1α-25-dihidroksi vitamin D3 inilah yang merupakan metabolit vitamin D3 yang paling kuat dan berperan dalam meningkatkan absorbsi kalsium dalam usus dan reabsorbsi kalsium dalam ginjal.   Bila kadar kalsium darah tinggi, kelenjar gondok (tiroid) mengeluarkan hormon kalsitonin (calcitonin) yang akan mengubah kalsidiol  menjadi 24,25-dihidroksi vitamin D3 dengan adanya peran enzim 24-hidroksilase yang menghidrolisis 25-hidroksi vitamin D3 pada posisi 24. Metabolit 24,25-dihidroksi vitamin D3 ini adalah bentuk vitamin D inaktif, berkepentingan dalam peningkatan absorbsi kalsium dari usus, tetapi menurunkan kalsium dan fosfor serum untuk meningkatkan mineralisasi tulang.  
Vitamin D3 juga dihasilkan dalam kulit ketika kulit terpapar sinar ultra violet (sinar matahari). Susu bisa diperkaya oleh berbagai bentuk vitamin D.
Sumber vitamin ini adalah minyak ikan, susu, senyawa di lapisan epidermal yag dapat menjadi vitamin D oleh sinar ultra violet.
Dalam kebutuhan diet, hanya dibutuhkan sedikit sekali, yaitu rata-rata 400 IU. (1 IU sama dengan aktivitas 0,025 mcg Kristal murni vitamin D).
Defisiensi vitamin D menyebabkan:
·         Ricketsia pada anak-anak dengan gejala: tulang menjadi lunak, pembesaran sendi-sendi sambungan tulang, deformasi tulang dada, pelvis, dan pertumbuhan gigi terlambat.
·         Kejang
·         Osteomalasia (melunaknya tulang) pada orang dewasa.
          Kelebihan vitamin D bersifat racun untuk tubuh. Dosis antara 1000-3000 mcg/hari/kg berat badan memberikan gejala keracunan dengan tanda-tanda diare, nausea (mual), dan poliura. Keracunan yang berat akan menyebabkan kerusakan renal (saluran kencing) dan klasifikasi jaringan-jaringan lunak seperti jantung, pembuluh paru-paru, lambung, dan ginjal.
c. Vitamin E
   Vitamin E ditemukan pada tahun 1922, oleh Evans dan Bishop, dengan istilah tokoferol (dari bahasa Yunani, tocos berarti kelahiran anak dan phero berarti mengasuh). Vitamin E adalah nama umum untuk semua metil-tokol,  jadi istilah tokoferol bekan sinonim dari dari vitamin E, namun pada praktek sehari-hari, kedua istilah tersebut disinonimkan.
Terdapat enam jenis tokoferol, α (alfa), ß (beta), γ (gama), δ (delta), ρ (eta), λ (zeta), yang memiliki aktivitas bervariasi, sehingga nilai vitamin E dari suatu bahan pangan didasarkan pada jumlah dari aktivitas-aktivitas tersebut. Tokoferol yang terbesar aktivitasnya adalah tokoferol alfa. Berikut struktur kimia dari tokoferol:
Description: tokoverol
Fungsi metabolik vitamin E dalam tubuh antara lain (1) sebagai antioksidan; (2) dalam pernapasan jaringan normal, berperan membantu fungsi sistem sitokrom oksidase atau untuk melindungi susunan lipida di dalam mitokondria dari kerusakan oksidasi; (3) dalam reaksi fosforilasi normal, terutama ikatan energi fosfat, seperti kreatin fosfat dan adenosin fosfat; (4) dalam metabolisme asam nukleat; (5) dalam sintesis vitamin C, dan (6) dalam metabolisme asam amino bersulfur. 
Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh adalah sebagai antioksidan alami yang mambuang radikal bebas dan molekul oksigen. Secara partikular, vitamin E juga penting dalam mencegah peroksidasi membran asam lemak tak jenuh. Vitamin E dan C berhubungan dengan efektifitas antioksidan masing-masing. Alfa-tokoferol yang aktif dapat diregenerasi dengan adanya interaksi dengan vitamin C yang menghambat oksidasi radikal bebas peroksi. Alternatif lain, alfa tokoferol dapat membuang dua radikal bebas peroksi dan mengkonjugasinya menjadi glukuronat ketika ekskresi di ginjal.
Sumber-sumber yang kaya akan vitamin E antara lain minyak tumbuh-tumbuhan, biji-bijian dan telur. Kolustrum manusia dan sapi mengandung vitamin E sepuluh kali lebih tinggi daripada susunya. Minyak kapas, minyak jagung, dan minyak lembaga gandum mengandung vitamin E sekitar 0,01 – 0,05 persen. Vitamin E dapat pula dibuat secara sintetis. 
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh tidak bertenaga, aktifitas seksual menurun, deposit lemak yang tidak normal di otot, perubahan degenerasi di hati dan otot, kulit kering, dan peningkatan resiko kanker.
Defisiensi vitamin A juga menyebabkan sterilitas pada tikus dan kerusakan otot pada anjing, marmut dan kelinci. Suatu tanda awal kekurangan vitamin E adalah hilangnya pergerakan spermatozoa. Kebuntingan bisa terjadi pada tikus betina penderita, tetapi pertumbuhan embrio terganggu dan sering mengakibatkan penyerapan fetus.  Gejala lain dari defisiensi vitamin E adalah (1) hilangnya fertilitas pada marmut, tikus, dan mungkin pada babi; (2) warna kecoklatan dari uterus tikus dan jaringan lemak; (3) kerusakan otot lurik marmut, domba, kelinci dan tikus; (4) kelainan otot jantung pada sapi, domba, monyet, unggas, kelinci dan tikus; (5) nutritional encephalomalacia pada unggas, disebut pula gila ayam, gejalanya terdiri dari hilangnya koordinasi, kepala ditarik ke belakang, anggota badan menjadi kaku; (6) nekrosis hati pada tikus dan degenerasi hati dan otot pada babi.
d.      Vitamin K

Vitamin K ditemukan pertama kali di Denmark (1964), pada saat itu ditemukan anak ayam yang diberi makan ransum bebas lemak, ternyata memperlihatkan gejala hemorhagia. Pada bayi, hemorhagia dapat dicegah dengan memberikan vitamin K pada ibunya sebelum bayi tersebut dilahirkan. Berdasarkan alasan tersebut maka vitamin K disebut juga vitamin koagulasi, karena vitamin ini bertperan dalam menjaga konsitensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan.
Struktur kimia vitamin K terdapat dalam tiga bentuk berbeda , pertama adalah vitamin K1 atau filoquinon, yaitu jenis yang ditemukan dan dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan daun hijau. Kedua, adalah K2 atau disebut juga dengan menaquinon, yang dihasilan oleh jaringan hewan dan bakteri menguntungkan dalam sistem pencernaan. Dan yang ketiga adalah K3 atau menadion, yang merupakan vitamin sintetik, bersifat larut dalam air, digunakan untuk penderita yang mengalami gangguan  penyerapan vitamin K  dari  makanan.


                                                                                                              


Vitamin K1
Text Box:
             
          Vitamin K2
                       


          Vitamin K3
Text Box:
         



            Fungsi vitamin K antara lain (1) memelihara kadar normal faktor-faktor pembeku darah, yaitu faktor II, VII, IX, dan X, yang disintesis di hati; (2) berperan dalam sintesis faktor II, yaitu protrombin; (3) sebagai komponen koenzim dalam proses fosforilasi. Vitamin K digunakan untuk mata lebih bersinar, hal ini  banyak ditemukan di krim mata yang juga mengandung retinol. Vitamin K dipercaya bisa membantu mengatasi lingkar mata hitam. Pembuluh kapiler yang rentan dan bocor di sekitar daerah mata sering diakui sebagai penyebab hitamnya daerah di sekitar mata. Vitamin K, yang dikenal juga sebagai phytonadione, bisa membantu mengontrol aliran darah. Penggunaan vitamin K teratur bisa membuat bagian lingkar mata yang menghitam terlihat lebih cerah. Biasanya digunakan 2-3 hari seminggu, setiap sebelum tidur untuk mencegah iritasi. Vitamin K uga berperan penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal.
Meskipun kebanyakan sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan, namun Vitamin K juga terkandung dalam makanan,  seperti hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak dan sayuran sejenis kobis (kol) dan susu. Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga ditemukan pada susu kedele, teh hijau, susu sapi, serta daging sapi dan hati. Jenis-jenis makanan probiotik, seperti yoghurt yang mengandung bakteri sehat aktif, bisa membantu menstimulasi produksi vitamin ini.
Devisiensi Vitamin ini adalah darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan pendarahan atau hemoragik.  Bagaimanapun, kekurangan vitamin K jarang terjadi  karena hampir semua orang memperolehnya dari bakteri dalam usus dan dari makanan.  Namun kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, sedangkan air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.  Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi karena minimnya konsumsi sayuran atau mengonsumsi antobiotik terlalu lama.  Antibiotik dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam usus yang memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau masalah pencernaan dan kurangnya garam empedu. Diagnosa adanya defisiensi vitamin K adalah timbulnya gejala-gejala, antara lain hipoprotrombinemia, yaitu suatu keadaan adanya defisiensi protrombin dalam darah. Selain itu, terlihat pula perdarahan subkutan dan intramuskuler. 
Keracunan vitamin K bisa terjadi, misalnya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air.  Gejala-gejalanya adalah hemolisis (penghancuran sel darah merah), penyakit kuning dan kerusakan otak.

C.     Kebutuhan Harian Vitamin
Vitamin tidak mengandung energi yang berguna bagi tubuh tetapi mereka link dan mengatur urutan reaksi metabolik yang melepaskan energi dalam makanan yang kita konsumsi. Vitamin tidak dapat dibuat dalam tubuh dan harus diperoleh dalam makanan kita. Diet seimbang memberikan jumlah yang cukup dari semua vitamin tanpa memperhitungkan usia dan tingkat aktivitas fisik.
 Persyaratan harian yang direkomendasikan (RDR atau RDA) untuk laki-laki, perempuan ditampilkan dalam Tabel di bawah ini. Persyaratan ini harus mudah dipenuhi jika diet seimbang adalah ditaati, namun ada kelompok-kelompok yang mungkin menghadapi resiko lebih besar terkena kekurangan vitamin daripada yang lain. Ini termasuk mereka yang diet terbatas, pasien yang memiliki gangguan pencernaan yang mempengaruhi penyerapan lemak, pasien obat penurun lipid dan mereka yang diet pilihan dipengaruhi oleh keuangan atau karena alasan teliti (menghantam dan Gould, 1997). Untuk kelompok ini mungkin ada keuntungan dalam mengambil suplemen vitamin umum maupun khusus mengikuti saran dari dokter atau ahli gizi Namun, bagi mereka yang diet seimbang ada sedikit yang bisa diperoleh dari mengambil vitamin tambahan.

Tabel Kebutuhan Vitamin Manusia
Vitamin
Pria
Wanita
A
0.7 mg
0.6 mg
B1
1.0 mg
0.8 mg
B2
1.3 mg
1.1 mg
Nicin
19 mg
15 mg
B6
1.4 mg
1.2 mg
Asam Pantotenat
5 mg
5 mg
Asam Folat
0,2 mg
0,2 mg
Biotin
0,03 mg
0,1 mg
B12
0,002 mg
0,002
C
40 mg
40 mg
D
0,01 mg
0,01 mg
E
10 mg
8 mg
K
0,8 mg
0,06 mg

Tabel di atas adalah penyisihan diet yang dianjurkan revisi 1989. Food and Nutrition Board, National Academy of Sciences-National Research Council, Washington DC, USA Makanan dan Dewan Gizi, National Academy of Sciences-Dewan Riset Nasional, Washington DC, Amerika Serikat.










BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1.      Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim
2.      Vitamin yang diklasifikasikan sebagai air -larut atau lemak-larut. Pada manusia ada 13 vitamin: 4 larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan 9 larut dalam air (8 vitamin B dan vitamin C).
3.      Kebutuhan manusia akan vitamin sangat perlu, dan berdasarkan jenis kelamin anatara laki-laki dan perempuan, kebutuhan akan vitaminnya masing-masing berbeda.

B.     Saran
Kebutuhan manusia akan vitamin sangatlah besar .Jadi bagi teman teman harap untuk memkomsumsi Vitamin Secara Teratur dan berimbang,agar metabolism dalam butuh tettap terjaga.









DAFTAR PUSTAKA


Poedjiadi, Anna dan Titin Supriyantini. 1994. Dasar-dasar Biokimia edisi revisi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Soeharsono Martoharsono.2009. Biokimia .Jilid I.Fakultas Pertanian UGM.Gajah mada University  Press
Http//www.id.wikipedia.org/Vitamin

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH PENILAIAN AUTENTIK

BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum   merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Asesmen atau penilaian merupakan salah satu kegiatan terpenting tetapi juga paling banyak diperdebatkan, yang melibatkan guru. Asesmen juga merupakan alat yang tak ternilai harganya bagi guru dan system pendidikan, yang memungkinkan guru untuk merencanakan pelajarannya dengan lebih baik dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan murid-muridnya, dan ini membantu pihak guru maupun sekolah untuk melihat apakah murid-murid benar-benar belajar dari apa yang diajarkan. Guru kemudian dapat menyesuaikan pengajarannya bila hal ini

MAKALAH METABOLISME PROTEIN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sebagian besar struktur yang membentuk hewan, tumbuhan dan mikroba yang dibuat dari tiga kelas dasar molekul, yaitu: asam amino, karbohidrat dan lipid (sering disebut lemak). Sebagai molekul ini penting bagi kehidupan, reaksi metabolik fokus pada pembuatan molekul-molekul selama pembangunan sel dan jaringan dan menggunakannya sebagai sumber energi dalam pencernaan dan penggunaan makanan. Protein terbuat dari asam amino yang diatur dalam rantai linear dan bergabung bersama-sama oleh ikatan peptida. Banyak protein adalah enzim yang mengkatalisis reaksi kimia dalam metabolisme. Protein lain memiliki fungsi struktural atau mekanis, seperti protein yang membentuk sitoskeleton, sistem perancah yang mempertahankan bentuk sel. Protein juga penting dalam isyarat sel, tanggapan imun, sel, transpor aktif di seluruh membran, dan siklus sel. B.      Rumusan Masalah 1.       Apa yang dimaksud dengan metabolisme protein? 2.       Bagaimana pe

TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN

Asal-usul kehidupan menjadi pertanyaan bagi para ilmuwan dan manusia selama ini. Selama ratusan tahun, para ilmuwan telah mengetahui bahwa makhluk hidup yang ada di bumi beraneka ragam. Dalam keanekaragaman tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa pada beberapa makhluk hidup ditemukan juga beberapa kesamaan. Sejak lama, para ilmuwan berusaha menjawab sebuah pertanyaan, bagaimana kehidupan berasal / berawal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, banyak ilmuwan yang mengemukakan berbagai teorinya disertai bukti-bukti yang mendukung teori tersebut. Meskipun demikian, pertanyaan tersebut belum dapat sepenuhnya terjelaskan oleh teori-teori tersebut karena teori-teori tersebut sulit dibuktikan.     Dari banyak teori mengenai asal-usul kehidupan, terdapat dua teori utama yang dapat diterima secara luas, yakni teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi. Selain kedua teori tersebut, dijelaskan pula sejarah munculnya teori abiogenesis dan teori biogenesis yang merupakan awal pemi