Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran Biologi
Dosen Pengampu :
Astuti Muh. Amin, M. Pd.
Tugas Kelompok
IMPLEMENTASI
DAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS
ICT
PADA TINGKAT SD
Kelompok I:
1.
Andi Uswah Uzlifat
(20500111013)
2.
Arsita Sari (20500111014)
3.
Amran (20500111008)
4.
Bungawati
(20500111020)
5.
Fitrahayu
(20500111033)
JURUSAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN
ALAUDDIN MAKASSAR
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan kesehatan, kekuatan dan inspirasi sehingga penulisan makalah ini
dapat terlesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Judul
makalah “Implementasi dan Desain Pembelajaran Berbasis ICT Pada
Tingkat SD” penulis
sajikan karena diilhami oleh sebuah pemikiran bahwa betapa pentingnya pelajar untuk
mengetahui dan mempelajari
materi ini
yang diinterpretasikan
dalam sebuah mata kuliah Teknologi Pembelajajaran Biologi.
Terima
kasih penulis haturkan kepada Ibu Astuti Muh. Amin, M. Pd. yang telah memberikan ruang bagi
penulis untuk mengaktualisasikan kemampuan dalam menyusun sebuah karya, dan
yang terpenting dapat menjalankan peran kaum
intelek sebagai mahasiswa. Semoga apa yang penulis sajikan dalam makalah ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umunya.
Makassar, 3 Oktober 2013
Tim penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ………………………………………………… i
Kata
Pengantar ………………………………………………… ii
Daftar
Isi ………………………………………………… iii
BAB
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ….……………………………….................... 1
B.
Rumusan Masalah ......................................................... 2
C. Tujuan penulisan ……………………………………… 2
D. Manfaat penulisan ……………………………………… 2
BAB II. ISI
A. Pengenalan dan Pemanfaatan ICT di
Tingkat SD..................... 3
B. Faktor-faktor Pemanfaatan
ICT di SD...................................... 5
C. Desain Pembelajaran Berbasis ICT
pada Tingkat SD ……..... 7
D. Dampak
Penerapan Pembelajaran Berbasis ICT di SD........... 8
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………...... 10
B. Saran ...........……………………………………………....... 10
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu
bangsa terletak pada pendidikan generasi penerusnya, bila kemajuan pendidikan
tersebut kurang dijamin, bangsa tersebut tidak akan pernah maju. Kemajuan pendidikan
juga menggambarkan tingginya tingkat kebudayaan suatu bangsa. Kemajuan sektor
pendidikan akan berpengaruh cukup signifikan terhadap kemajuan suatu bangsa,
khususnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi Bangsa Indonesia harus
menggenjot tingkat kemajuan pendidikannya, mulai dari guru sampai sarana dan
prasarana.
Sesuai
dengan kondisi saat ini, dimana perkembangan teknologi sangat pesat, khususnya
di bidang teknologi informasi. Jadi sudah merupakan keharusan untuk memanfaatkan
teknologi informasi tersebut ke dalam dunia pendidikan khususnya di Sekolah
Dasar. Eksistensi pembelajaran yang ada di sekolah dasar saat ini pada umumnya
masih teacher sentris, dan belum memanfaatkan media pembelajaran secara
optimal, khususnya belum memanfaatkan media teknologi informasi seperti
internet.
Sekolah
Dasar adalah sekolah yang merupakan titik awal seorang anak untuk menuntut ilmu
secara formal. Berbagai macam mata pelajaran diajarkan di sekolah dasar yaitu
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Daerah dan muatan
lokal, yang lain seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Tetapi pembelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi masih belum diajarkan secara merata di negara ini
karena banyak faktor yang kurang mendukung pemerataan pembelajaran tersebut. Dalam
pendidikan, kenyataannya negara kita masih tertinggal dari negara lain dan
tentunya dalam pembelajaran TIK (ICT) pun kita juga masih tertinggal jauh. Maka
dari itu pentingnya pembelajaran TIK (ICT) di tingkat sekolah dasar sangat
diperlukan bagi kemajuan Sumber Daya Manusia dan IPTEK.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada
makalah ini yaitu:
1. Bagaimanakah
pengenalan dan pemanfaatan ICT di tingkat sekolah dasar?
2.
Apakah faktor-faktor yang memengaruhi
dalam pemanfaatan ICT di sekolah dasar?
3.
Bagaimana desain pembelajaran
berbasis ICT pada tingat sekolah dasar?
4. Bagaimanakah
dampak penerapan pembelajaran berbasis ICT di sekolah dasar?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan
pembuatan makalah ini yakni, pembaca dapat mengetahui:
1. Untuk
mengetahui pengenalan dan pemanfaatan ICT di tingkat sekolah dasar.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang
memengaruhi dalam pemanfaatan ICT di sekolah dasar.
3.
Untuk mengetahui desain pembelajaran
berbasis ICT pada tingat sekolah dasar.
4. Untuk
mengetahui dampak penerapan pembelajaran berbasis ICT di sekolah dasar.
D. Manfaat
Sebagai
bahan diskusi dan referensi dalam ruang lingkup kampus, sekaligus menjadi objek
penambah wawasan mahasiswa.
BAB II
ISI
A. Pengenalan
dan Pemanfaatan ICT di Tingkat SD.
Teknologi informasi (ICT) adalah
teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi
yang membawa data, suara dan video (William & Sawyer :2003). Pada
pengertian di atas terdapat dua komponen utama dalam teknologi informasi, yaitu
teknologi komputer dan teknologi komunikasi.
Pengenalan ICT sangat dibutuhkan dalam pembelajaran komputer di sekolah
dasar. Zaman dulu dan sekarang
pengenalan ICT di setiap sekolah sudah berbeda karena disesuaikan dengan
perkembangan zaman yang ada. Zaman dulu pengenalan ICT belum begitu merata
karena ICT pada saat itu belum begitu diminati oleh masyarakat karena komputer
pada saat itu merupakan barang tersier. Sedangkan pada zaman sekarang komputer
merupakan barang yang mendekati barang primer dan saat ini ICT sangat
diperlukan dalam berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Dalam
pembelajaran ICT setiap sekolah dasar memiliki cara tersendiri untuk
memperkenalkan pembelajaran ICT.
Pada tingkat sekolah dasar biasanya
pengenalan ICT lebih cenderung ke arah kemampuan menggunakan komputer dan
internet daripada media yang lain. Hal ini dikarenakan pengenalan media
komputer lebih dibutuhkan oleh siswa dalam proses pembelajaran dan pencarian
informasi. Pengenalan materi tentang komputer sangat beragam bentuk dan
jenis dalam proses pengoperasiannya dan hal itu dapat dilakukan seorang guru
dengan memberikan teori-teori tentang komputer disertai dengan praktiknya.
Pada kelas rendah dan tinggi ada perbedaan dalam membelajarkan penggunaan
media komputer. Pembelajaran komputer di kelas rendah masih terlihat begitu
ringan daripada pembelajaran komputer di kelas tinggi karena siswa di kelas
tinggi cara berpikirnya sudah berbeda dengan siswa kelas rendah. Proses
pengenalan ICT di tingkat sekolah dasar masih tergolong ringan dibandingkan
dengan tingkatan pendidikan di atasnya. Pengenalan
tentang komputer contohnya ialah pengenalan microsoft word, macam-macam
perangkat keras, macam-macam perangkat lunak, cara untuk menghidupkan komputer,
dan lain-lain.
Untuk mendukung proses integrasi ICT di dalam
pembelajaran, maka Manajemen Sekolah, Guru dan Siswa harus memahami 9 (sembilan)
prinsip integrasi ICT dalam pembelajaran yang terdiri atas prinsip-prinsip:
1.
Aktif: memungkinkan siswa dapat
terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna.
2.
Konstruktif: memungkinkan siswa
dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya untuk memahami makna atau keingin tahuan dan keraguan yang selama
ini ada dalam benaknya.
3.
Kolaboratif: memungkinkan siswa
dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran
atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota
kelompoknya.
4.
Antusiastik: memungkinkan siswa
dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
5.
Dialogis: memungkinkan proses
belajar secara inherent, merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana
siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam
maupun luar sekolah.
6.
Kontekstual: memungkinkan situasi
belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui
pendekatan ”problem-based atau case-based learning”.
7.
Reflektif: memungkinkan siswa dapat
menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah
dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. (Jonassen (1995),
dikutip oleh Norton et al (2001)).
8.
Multisensory: memungkinkan pembelajaran
dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio,
visual, maupun kinestetik (dePorter et al, 2000).
9.
High order thinking skills training:
memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem
solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga
meningkatkan ”ICT & media literacy” (Fryer, 2001).
Pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan akhir-akhir ini digalakkan
oleh pemerintah dengan memanfaatkan Information and Communication Technology
(ICT). Pemanfaatan ICT ini secara umum bertujuan menghubungkan murid-murid
dengan jaringan pengetahuan dan informasi. Selain itu mengembangkan sikap
dan kemampuan murid-murid untuk belajar sepanjang hidup (life-long education), meningkatkan
kinerja guru dalam bidang ICT. Pada
akhirnya akan mengubah sekolah menjadi institusi pembelajaran yang kreatif dan
dinamis dengan menjadikan murid-murid sebagai pembelajar yang lebih
termotivasi, selalu ingin tahu, dan kreatif.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka pemanfaatan ICT ini adalah dengan
menyediakan prasarana dan fasilitas TIK untuk murid dan guru yang memungkinkan
mereka mengakses informasi, mendorong pemain kunci dalam sistem sekolah dalam
menjalankan peran baru mereka. Di samping itu juga, sekolah mengintegrasikan
TIK dalam pendidikan sekolah melalui kurikulum
yang sesuai dan dukungan sumberdaya dan mendorong tumbuhnya lingkungan berbasis
komunitas yang kondusif terhadap manajemen perubahan.
Menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran mempunyai kelebihan, yakni
mempermudah dan mempercepat kerja siswa (mengefisienkan), juga menyenangkan
karena siswa berinteraksi dengan warna-warna, gambar, suara, video, dan sesuatu
yang instan. Situasi dan kondisi yang menyenangkan ini sebenarnya menjadi
faktor yang sangat penting dan esensial untuk mencapai efektivitas belajar. Di
sini teknologi mampu membangkitkan emosi positif dalam proses belajar.
Selain membantu menciptakan kondisi belajar yang kondusif bagi mental
siswa, peran penting kedua dari teknologi informasi dan komunikasi dalam proses
pembelajaran adalah menyediakan seperangkat media dan alat (tools) untuk
mempermudah dan mempercepat pekerjaan siswa, serta tentu saja memberi
keterampilan penggunaan teknologi tinggi (advanced skills).
Perkembangan ICT di dunia sangat
cepat, dari waktu ke waktu. Perkembangan ICT tersebut tentunya merupakan
potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi informasi menyimpan
informasi tentang segala hal yang tak terbatas, yang dapat digali untuk
kepentingan pengembangan pendidikan yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan
waktu.
B. Faktor-faktor yang Memengaruhi dalam
Pemanfaatan ICT di SD.
Tidak dapat dipungkiri eksistensi sekolah-sekolah
dasar di Indonesia sangat beragam. Hal ini tidak terlepas dari faktor geografis
dan topografis yang beragam pula. Ditambah pula adanya faktor kultural yang ada
pada berbagai suku juga beragam. Terlepas dari hal tersebut bahwa keberadaan
seperangkat komputer pada suatu sekolah sampai saat ini secara garis besar
masih cukup jarang, artinya sekolah yang memiliki fasilitas komputer dengan
sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer masih banyak yang belum memiliki
fasilitas komputer. Apalagi di daerah- daerah yang terpencil. Hal ini
dikarenakan beberapa faktor, yaitu
1)
Faktor dana, artinya sekolah tidak
cukup dana untuk membeli seperangkat komputer,
2)
Faktor kemampuan penguasaan teknologi,
maksudnya masih banyak guru di sekolah dasar belum mampu mengoperasikan komputer
( GAPTEK = Gagap Teknologi ),
3)
Faktor lain, misalnya faktor keamanan. Sekolah yang tidak aman enggan untuk
membeli komputer.
Penerapan pembelajaran berbasis ICT merupakan kegiatan yang mencakup semua
komponen sekolah, baik itu dari sekolah maupun dari diri individu setiap siswa.
Tercapainya tujuan pembelajaran berbasis ICT ini memerlukan kerja sama antara
semua komponen sekolah. Adapun beberapa faktor penting yang mempengaruhi
pembelajaran berbasis ICT di sekolah dasar yaitu :
• Kemampuan Sekolah
Salah satu unsur yang menyebabkan ICT digunakan secara maksimal adalah
dengan adanya fasilitas komputer yang memadai. Memang bila kita melihat
sekolah-sekolah elit di kota besar, kita akan menemukan sekolah yang mempunyai
sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, misalnya komputer. Tetapi untuk
sekolah-sekolah di daerah pinggiran kota atau kepulauan, kita akan sulit
menemukan sarana dan prasarana yang lengkap terutama komputer (tentunya yang
layak dan memadai untuk sebuah proses pembelajaran).
Selama ini pemerintah memang memberikan komputer kepada sebagian sekolah,
tetapi untuk sekolah yang tidak kebagian harus berusaha sendiri untuk membeli
komputer. Bagi sekolah elite, mungkin sangat mudah, tetapi bagi sekolah yang
untuk merenovasi sekolahnya saja masih pontang-panting mencari dana apalagi
untuk membeli komputer itu akan sangat memberatkan. Termasuk sekolah-sekolah
swasta di daerah dan pinggiran termasuk di kepulauan yang masih tertatih-tatih
untuk menghidupi dirinya. Sedangkan komputer merupakan sarana utama agar
pemanfaatan ICT berjalan maksimal.
• Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kunci utama agar pemanfaatan ICT berjalan maksimal adalah guru. Untuk itu
diperlukan guru yang profesional. Sedangkan dalam kenyataannya tidak semua guru
lulusan program sarjana adalah tenaga pendidik yang profesional dalam
menggunakan peralatan seperti komputer. Hal ini juga akan menjadi hambatan yang
cukup serius mengingat yang menjadi kunci utamanya adalah guru dalam
pemanfaatan ICT. Ketika guru-guru yang ada sudah tidak mampu, maka pemanfaatan
ICT ini hanya akan menjadi wacana yang terus berkembang dan hanya mengambang
tanpa ada perwujudan dalam kenyataan.
• Lingkungan Sosial
Perkembangan dan proses belajar seseorang tidak dapat terjadi tanpa
kehadiran pengaruh lingkungan (masyarakat). Begitu juga dengan pemanfaatan ICT
tidak akan maksimal tanpa didukung oleh lingkungan. Di lingkungan kota-kota
besar, sangat mudah untuk mencari perangkat ICT sehingga pemanfaatan ICT akan
maksimal. Termasuk ketika memberikan tugas yang harus mengakses internet,
misalnya, akan lebih mudah dilakukan. Akan tetapi untuk kasus sekolah-sekolah
yang ada di kepulauan, misalnya, yang listrik saja harus hidup di malam hari,
tidak terjangkau provider sehingga internet tidak bisa diakses, maka
pemanfaatan ICT akan kurang maksimal walaupun di sekolah itu mempunyai sarana
komputer lengkap.
Jadi sangat jelas bahwa lingkungan sebagai proses motivasi sosial yang
memegang peranan dalam merangsang setiap individu untuk mencapai prestasi
sosial sebagaimana proses-proses motivasi akademik akan mempengaruhi prestasi
akademik. Bila lingkungan tidak mendukung, maka akan sangat sulit bagi siswa
untuk mencapai kesuksesan.
C.
Desain
Pembelajaran Berbasis ICT pada Tingkat SD.
Syarat sebuah komputer agar dapat dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komunikasi dan
informasi, adalah komputer tersebut harus dapat dikoneksikan ke internet. Tidak
semua komputer dapat dikoneksikan ke internet. Sebagai mana yang dijelaskan
Mico Pardosi 2000, komputer akan dapat dikoneksikan ke internet apabila
memiliki persaratan berikut: 1) Komputer tersebut harus dilengkapi dengan
modem, baik modem internal maupun modem eksternal. 2) Komputer dengan prosessor
Pentium 100 Mhz (minimal), lebih tinggi lebih baik. 3) Memiliki jaringan
telepon, atau wareless . 4) Meng- install program Internet ( browser) ke dalam
komputer, misalnya Internet Explorer. 5) Mendaftarkan diri ke ISP ( Perusahaan
Penyelia Jasa Internet) yang ada, misalnya RADNET, INDONET, MEGANET, atau
TELKOMNET ). Fasilitas internet dapat dimanfaatkan sebagai media dalam
pembelajaran atau e- learning yaitu dengan memanfaatkan menu search, yaitu: 1)
Hubungkan komputer ke ISP 2) Setelah komputer terhubung ke ISP, klik ganda
Internet Explorer, 3) Klik menu search, 4) Ketik web atau data yang akan dicari
pada kotak yang tersedia misalnya kata" habitat " , maka akan
didapatkan data -data yang berhubungan dengan habitat. Demikian pula apabila
kita mengetikkan kata-kata yang lain tentu kita akan memperoleh data -data yang
kita inginkan.
Adapun beberapa contoh penerapan pembelajaran berbasis ICT yang dapat
dilakukan oleh pendidik sekolah dasar :
1. Penggunaan
Jaringan Komputer untuk Pembelajaran (E-Learning)
E-learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang
pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Melalui e-learning belajar tidak lagi
dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana
saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas siswa yang dilakukan melalui
e-learning mendorong siswa untuk
melakukan analisa dan sintesa pengetahuan, menggali, mengolah dan memanfaatkan
informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Siswa
dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Fasilitas yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar melalui e-learning diantaranya : e-book,
e-library, interaksi dengan pakar, emaill, mailling list, News group, dan
lain-lain.
2. Teknologi
Informasi untuk Media Pembelajaran
Penerapakan ICT dalam pembelajaran salah satunya adalah penggunaan media
pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas kemampuan siswa. Untuk hasil yang
optimal pembelajaran harus menyenangkan dan merangsang imajinasi serta
kreativitas siswa. Penggunaan multi metode dan multi media sangat membantu
untuk meningkatkan hasil belajar. Teknologi informasi dengan teknologi audio
visual mengahasilkan fitur-fitur baru yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan.
Pembelajaran berbasis multi media (teknologi
yang melibatkan teks, gambar, suara dan video) dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton, dan
memudahkan penyampaian.
D.
Dampak
Penerapan Pembelajaran Berbasis ICT di SD.
Penerapan ICT dalam pembelajaran di sekolah dasar memliki dampak yang besar
terhadap perkembangan siswa. Seperti halnya tujuan utama dari pembelajaran
berbasis ICT sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penerapan
ICT juga memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai dampak dari penggunaan ICT
dalam proses pembelajaran.
Adapun beberapa kelebihan
penerapaan pembelajaran berbasis ICT di sekolah dasar atau dampak positif
penerapaan pembelajaran berbasis ICT antara lain :
•
Menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan mengasyikan (efek emosi)
• Siswa akan
menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran
• Membekali
kecakapan siswa untuk menggunakan teknologi tinggi
• Mendorong
lingkungan belajar konstruktivis
• Mendorong
lahirnya pribadi kreatif dan mandiri pada diri siswa
•
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
• Membantu
siswa yang memiliki kecepatan belajar
Selain memliki kelebihan, penerapan ICT juga mempunyai beberapa
kelemahan, yaitu diantaranya :
•
Penerapannya membutuhkan biaya yang relatif besar.
• Rentan
terhadap penyalahgunaan fungsi.
• Guru dalam
penerapan ICT dituntut memiliki keahlian tinggi.
• Sulit
diterapkan di sekolah yang kurang maju yang pada umumnya terdapat di pedesaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari
pembahasan makalah ini yakni:
1)
Pemanfaatan
ICT bertujuan menghubungkan murid-murid dengan jaringan pengetahuan dan
informasi. Selain itu mengembangkan sikap dan kemampuan murid-murid untuk
belajar sepanjang hidup (life-long education), serta meningkatkan kinerja guru
dalam bidang ICT.
2)
Kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan dengan pemanfaatan pembelajaran berbasis
komputer atau internet ( Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam
pembelajaran ).
3)
Pembelajaran
berbasis komputer atau internet merupakan inovasi yang sangat tepat untuk
dikembangkan di sekolah dasar sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada
saat ini.
4)
Pembelajaran
berbasis ICT tidak hanya memiliki kelebihan tapi juga memiliki kekurangan dalam
penerapannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penerapan pembelajaran
ICT di sekolah dasar ialah kemampuan sekolah, kemampuan sumber daya manusia dan
lingkungan sosial.
B. Kritik dan Saran
Demi
perbaikan makalah kami selanjutnya, kami dengan lapang dada bersedia menerima kritik dan saran dari para pembaca.
DAFTAR
REFERENSI
Anonim. Pemanfaatan Media Berbasis ICT Terhadap Pembelajaran di Sekolah.
http://ictcommunity.multiply.com/journal/item/17/PEMANFAATAN_MEDIA_BERBASIS_ICT_TERHADAP_PEMBELAJARAN_DI_SEKOLAH?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem.
Copyrightcumanulisaja.blogspot.com
Under Common Share Alike Atribution (2 Oktober 2013)
Suryadi.
2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. http://lppm.ut.ac.id ptjj/82sept07/01-acesuryadi.pdf.
Sunarto. 2009. Seminar Nasional Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran. http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/26/seminar-nasional-pemanfaatan-ict-dalam-pembelajaran/.
As stated by Stanford Medical, It is in fact the SINGLE reason women in this country get to live 10 years longer and weigh 42 pounds lighter than we do.
ReplyDelete(Just so you know, it is not about genetics or some secret diet and EVERYTHING to about "how" they are eating.)
P.S, I said "HOW", and not "what"...
Tap this link to find out if this brief test can help you unlock your true weight loss possibilities