Eceng Gondok juga dikenal dengan nama Kelipuk di daerah Palembang, Ringgak di Lampung, Tumpe di Manado, dan Ilung-ilung di daerah Dayak. Namun di kebanyakan daerah Indonesia mengenalnya dengan nama Eceng Gondok.
Tanaman
ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Jerman berna Carl
Friedrich Philipp Von Martius secara tidak sengaja ketika sedang
melakukan penjelajahan di Sungai Amazon, Brazil.
Dalam klasifikasinya eceng gondok tergolong …
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Commelianales
Bayangkan saja, 10 tanaman Eceng Gondok bisa berkembang menjadi 600.000 dalam waktu 8 bulan.
Eceng Gondok bisa tumbuh sampai ketinggian 40 cm sampai 80 cm.
Akar Eceng Gondok
Eceng Gondok memiliki akar serabut tetapi tidak bercabang. Akar-akarnya juga memiliki tudung yang biasa disebut tudung akar.
Akar
Eceng Gondok ditumbuhi bulu-bulu yang berfungsi seperti jangkar bagi
tanaman. Di ujungnya terdapat kantung akar yang berwarna sedikit
kemerahan jika tersinari matahari.
Akar Eceng Gondok juga berfungsi untuk menjerat lumpur dan partikel-partikel yang terlarut dalam air.
Daun Eceng Gondok
Daun
Eceng Gondok termasuk jenis makrofita yang terletak di atas permukaan
air. Daunnya tunggal, bertangkai, tersusun berjejalan di atas akar
(roset akar) dengan panjang berkisar 7 cm sampai 25 cm berwarna hijau.
Memiliki lapisan rongga udara yang membuatnya mengapung di atas air.
Daunnya
berbentuk bulat telur (ovate), ujungnya dan pangkalnya meruncing
(acuminatus), dengan tepi daun tidak bergerigi (rata) dan permukaannya
mengkilat.
Bunga Eceng Gondok
Bunganya bisa mencapai 6 sampai 35 buah. Bunga Eceng Gondok termasuk bunga yang majemuk.
Bunga Eceng Gondok berbentuk capsula (kotak sejati), warna hijau dan beruang tiga.
Biji Eceng Gondok
Biji Eceng Gondok berwarna hitam kecil. Dengan biji inilah Eceng Gondok berkembang biak (perbanyakan generatif)
Habitat Eceng Gondok
Eceng
Gondok biasa tumbuh di tanah basah, rawa-rawa, dan kolam-kolam dangkal.
Sering juga ditemui di perairan yang alirannya lambat, danau, dan
tempat muara sungai.
Eceng Gondok sanggup beradaptasi dengan
perubahan ekstrem; mulai dari ketinggian air, perubahan ketersediaan
nutrient, pH, arus air, sampai temperature dan racun-racun dalam air.
Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO),
air yang mengandung nutrien tinggi, terutama yang banyak terkandung
nitrogen, fosfat, dan potasium, menjadi sebab kenapa Eceng Gondok
bertumbuh dengan cepat.Sebaliknya
dengan air yang mengandung garam. Eceng Gondok akan terhambat
pertumbuhannya seperti yang terjadi di danau-danau dekat pantai di
Afrika Barat; Eceng Gondok bertambah banyak sepanjang musim hujan dan
berkurang saat musim kemarau di mana kandungan garam naik.
Dampak Negatif Eceng Gondok
Seperti di awal tadi disebutkan, Eceng Gondok sering dianggap sebagai tanaman gulma yang mengganggu. Selain juga karena ngeyel karena pertumbuhannya yang cepat, inilah dampak negatif tumbuhan Eceng Gondok
- Meningkatnya frekuensi penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman. Ini karena daun-daunnya yang lebar dan cepatnya pertumbuhan
- Menurunnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam air. Pertumbuhannya yang cepat seringkali menutupi seluruh bagian permukaan air, sehingga menghambat masuknya sinar matahari ke dalam perairan. Ini menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air (Dissolved Oxygens/DO)
- Tumbuhan Eceng Gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan. Eceng Gondok yang mati akan tenggelam lalu mempercepat proses pendangkalan air
- Mengganggu transportasi air. Eceng Gondok dapat mengganggu lalu lintas air khususnya bagi masyarakat yang masih menjadikan sungai sebagai sumber air utama mereka seperti di pedalaman Kalimantan dan daerah pedalaman lainnya.
- Menurunkan estetika di lingkungan perairan. Meskipun Eceng Gondok memiliki bunga, tapi jumlahnya yang terlalu banyak seringkali membuat kita tidak enak melihat keberadannya.
Cara Menanggulangi Eceng Gondok
- Menggunakan herbisida atau penyiang gulma, yaitu senyawa yang ditaburkan ke lahan pertanian untuk menekan pertumbuhan gulma
- Membuang langsung Eceng Gondok tersebut dari lingkungan perairan
- Memasukkan predator sebagai pemakan Eceng Gondok seperti ikan koan atau ikan grass carp. Cara ini pernah dicoba di Danau Kerinci dan berhasil mengatasi Eceng Gondok di danau tersebut
- Memanfaatkan Eceng Gondok tersebut sebagai bahan produk yang bermanfaat
Dampak Positif Eceng Gondok
Meskipun seringkali dianggap mengganggu, ternyata Eceng Gondok juga memiliki manfaat di antaranya
Manfaat Eceng Gondok untuk kesehatan
- Eceng Gondok mengandung zat protein, karbohidrat, zat besi, kalsium, kalori, dan fosfor.
- Eceng Gondok mengandung vitamin A, B1, dan C
- Mampu menyembuhkan gangguan buang air kecil karena penyumbatan
- Mengobati gangguan panas tenggorokan
- Mengobati efek gatal pada kulit akibat ulat atau hewan sejenis
- Mengatasi sakit bisul
Manfaat Eceng Gondok lainnya
- Eceng Gondok sebagai pakan ternak (ikan nila, lele, bebek, itik, dan kambing)
- Eceng Gondok sebagai pupuk organik
- Eceng Gondok sebagai bahan bakar biogas
- Eceng Gondok untuk kerajinan tangan dan furnitur (pengrajin eceng gondok ada di Rawa Pening)
- Eceng Gondok sebagai penyerap logam berat dalam air
Manfaat Eceng Gondok Sebagai Pembersih Polutan Logam Berat
Salah satu manfaat Eceng Gondok yang paling disoroti adalah kemampuannya untuk membersihkan polutan logam berat dalam air.
Penelitian
tentang hal ini pernah dilakukan oleh Widyanto dan Susilo pada tahun
1977 yang dalam laporannya mengatakan bahwa dalam 24 jam …
… Eceng
Gondok mampu menyerap Logam Kadmium (Cd) 1,35 mg/g, Merkuri (Hg) 1,77
mg/g, dan Nikel (Ni) 1,16 mg/g bila logam tersebut tidak bercampur.
Sedangkan
bila logam tersebut tercampur Eceng Gondok sanggup menyerap Cd sebanya
1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g, dan Ni 0,35 mg/g berat kering.
Lubis dan
Sofyan pada tahun 1986 menyimpulkan bahwa, Logam Krom (Cr) juga dapat
diserap oleh Eceng Gondok secara maksimal pada pH 7.
Dalam penelitiannya Krom berkadar 15 ppm turun sampai 51,85%
Selain itu ada juga laporan kalau Eceng Gondok dapat menyerap residu pestisida.
SUMBER:https://satriabajahitam.com/ciri-ciri khusus-eceng-gondok/
Comments
Post a Comment