Skip to main content

MAKALAH METABOLISME LIPID



Mata Kuliah                : Biokimia
Dosen Pengampuh      : Hj. Nurdiana., M. Pd.
Tugas Kelompok
METABOLISME LIPID
Description: Logo-UIN.gif




Kelas Biologi 1,2
1.               Charisma Rahayu                 20500111021
2.               Al-Fatih Bau makkulau        20500111006
3.               Ahmad ikram                        20500111004
4.               Andi Riswanti                        20500111011








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2012
KATA PENGANTAR
Description: D:\GAMBARA\LOGO\TIF\ARAB1.TIF


Segala puji hanya milik Allah swt. atas segala limpahan rahmat, karunia dan kekuatan dari-Nya sehingga makalah dengan judul “metabolisme lipid” dapat diwujudkan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada-Nya sebanyak tinta yang dipergunakan untuk menulis kalimatnya. Selawat dan salam kepada Rasulullah saw. sebagai satu-satunya uswah dan qudwah dalam menjalankan aktivitas keseharian d iatas permukaan bumi ini, juga kepada keluarga beliau, para sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa istiqamah meniti jalan hidup ini hingga akhir zaman dengan Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Allah swt.
Terlalu banyak orang yang berjasa dan terlalu banyak orang yang mempunyai andil kepada penulis selama menyelesaikan makalah ini  Kepada mereka tanpa terkecuali, penulis menghaturkan terima kasih semoga menjadi ibadah dan amal jariyah. Amin.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, sistematika penulisan yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna penyempurnaan kelak.
Gowa,  Dzulhijjah 1433 H
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB  I     PENDAHUlLUAN
A. Latar Belakang………………………….………………………………4
B. Rumusan Masalah................................................................................... 4
BAB II    PEMBAHASAN
A.    Transfer Lipid…………………………………………………………6
1.      Pencernaan Lemak………………………………………………...6
2.      Penyerapan dan transport………………………………………….
B.     Proses Oksidasi Asam  Lemak………………………………………...6
1.      Oksidasi asam lemak: oksidasi Beta…………………..…………..6
2.      Oksidasi Asam Lemak Tak Jenuh Asam Lemak  Tak Jenuh…….16
3.      Oksidasi Asam Lemak dengan Atom Karbon Berjumlah Ganjil dan Asam Lemak  Bercabang…………………………………………17
C.     Proses sintesa asam lemak………………………………………..…..18
BAB III  PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………20
B.  Implikasi………………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh manusia terutama dalam otak, mempunyai peran yag sangat penting dalam proses metabolisme secara umum. Sebagian besar lipid sel jaringan terdapat sebagai komponen utama membran sel dan berperan mengatur jalannya metabolisme di dalam sel.
Trigliserida merupakan senyawa lipid utama yang terkandung dalam bahan makanan. Lipid tumbuhan mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh dan sedikit senyawa sterol.
Beberapa peranan biologi yang penting dari lipid adalah sebagai: (1)komponen struktur membran; (2) lapisan pelindung pada beberapa jasad; (3) bentuk energi cadangan; (4) komponen permukaan sel yang berperan dalam proses interaksi antara sel dengan senyawa kimia di luar sel, seperti dalam proses pengangkutan melalui membran.
Proses metabolisme lipid sebagai komponen bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan, dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus halus. Enzim lipase yang terdapat di dalam lambung tidak dapat melakukan tugasnya karena suasana keasaman lambung yang terlalu tinggi, pH 1,2-2,5. Enzim lipase yang dikeluarkan oleh kantung empedu, pankreas, dan sel usus halus, megkatalisis proses hidrolisis ikatan ester pada trigliserida menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Dua golongan lipid lainnya, fosfolipida dan kolesterol ester, mengalami proses hidrolisis dengan dikatalisasi oleh berbagai macam enzim lipase, seperti fosfolipase –A, -B, -C, -D dan kolesterol esterase.

B.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimanakah proses transfer lipid?
2.    Bagaimanakah proses oksidasi asam  lemak?
3.    Bagaimanakah proses sintesa asam lemak?
















BAB II
PEMBAHASAN
A.  Transportasi Lipid
1.      Pencernaan Lemak
Lemak di dalam bahan makanan tidak mengalami pencernaan di dalam rongga mulut, karena tidak ada enzim yang dapat memecahnya. Di dalam gaster ada enzim lipase, tetapi pengaruhnya terhadap pemecahan lemak dapat diabaikan, karena rendah sekali; pH di dalam gaster tidak cocok untuk aktivitas lipase tersebut.
Di dalam duodenum lemak dipecah oleh enzim lipase yang berasal dari sekresi pankreas. Trigliserida dipecah menghasilkan campuran metabolit di-dan monoglycerida serta asam lemak bebas. Asam lemak dengan rantai karbon panjang tidak larut di dalam air, tetapi membuat ikatan kompleks dengan garam empedu yang membuatnya menjadi dapat larut (emulsi). Asam lemak rantai karbon pendek dan intermediat lebih mudah larut di dalam air, sehingga lebih mudah diserap melalui dinding epitel saluran pencernaan.
Sekresi cairan empedu dari hati tidak mengandung enzim untuk memecah lemak, tetapi mengandung garam-garam empedu yang mengemulsikan lemak dan asam lemak hasil pencernaan, menjadi butir-butir halus yang dapat menembus epitel usus, masuk ke dalam lymphe jaringan.
2.      Penyerapan dan Transpor
Dari berbagi teori yag diajukan mengenai pencernaan dan penyerapan lemak makanan, hanya 2 buah yang masih sanggup bertahan. (1). Teori pertama mengatakan bahwa semua gliserida di dalam makanan dihidrolisa total di dalam saluran pencernaan (usus halus) dan asam-asam lemak yang dipisahkan diemulsikan dengan pertolongan garam-garam empedu (sodium taurocholate) menjadi butir-butir mikroskopik yang berdiameter 0,5 mikron atau lebih kecil lagi, yang mudah menembus epitel usus.
 Asam lemak diresintesa menjadi lemak kembali dan butir-butir lemak sebagai chylomikron dialirkan melalui kapiler limpa ke dalam duktus thoracicus dan masuk ke dalam aliran darah di angulus penosus, pertemuan vena subclatita sinistra lunycron dialirkan oleh darah, dibawa ke hati, di mana sebagian diambil oleh sel-sel untuk mengalami metabolisme lebih lanjut. Yang tidak di ambil oleh sel hati terus menangalir ke saluran darah untuk kemudian diambil oleh sel-sel di dalam jaringan terutama sel-sel lemak di tempat-tempat penimbunan. Di dalam sel jaringan lemak mengalami lagi hidrolisa untuk proses lebih lanjut, terutama untuk menghasilkan enersi. Gliserol masuk ke dalam jalur Embden-meyerhof dari metabolisa karbohidrat (disebut fase anaerobik) dan asam lemak dipecah, setiap kali melepaskan satuan yang tediri atas dua karbon ialah asetil-CoA. Asetil ko-A merupakan bahan bakar yang masuk ke dalam siklus krebs untuk oksidasi menjadi CO2 dan H2O untuk menghasilkan ATP. Mengenai mekanisme pemecahan asam lemak menajdi asetil-CoA.

B.  Oksidasi Asam Lemak
1.    Oksidasi asam lemak: oksidasi Beta
Asam lemak mempunyai peran yang sangat penting sebagai sumber pembentuk energi dalam tumbuhan dan hewan sebagian besar dari padanya disimpan dalam bentuk senyawa trigliserida di dalam sel. Dibandingkan dengan senyawa kimia sumber energi lainnya, seperti karbohidrat dan protein, trigliserida mempunyai beberapa kelebihan yang menonjol: energi yang dihasilkan oleh proses oksidasi sempurna trigliserida adalah 9 kkal/gr, sedangkan glikogen (suatu senyawa polisakarida, karbohidrat) menghasilkan hanya 4 kkal/gr; trigliserida yang berada di dalam sel disimpan dalam bentuk molekul yang tak terhidratasi sehingga penyimpananya dapat lebih pekat; kemudian energi yangdihasilakan oleh asam lemak merupakan 40 % dari jumlah energi yang dipakai oleh manusia dalam keadaan langsung yang normal. Sebagian besar asam lemak bebas yang mengalami katabolisme berasal dari proses hidrolisis trigliserida oleh enzim lipase yang terdapat di dalam sel jaringan lemak. Asam lemak ini dikeluarkan dari sel, berikatan dengan serum albumin yang kemudian bersama aliran darah dibawa ke jaringan lainnya di dalam tubuh untuk selanjutnya mengalami oksidasi. Dalam hal ini asam lemak yang masuk sel jaringan terlebih dahulu di pergiat dengan perantaraan enzim di dalam sitoplsma, baru kemudian dapat dimasukkan ke dalam mitokondrion untuk selanjutnya mengalami proses oksidasi menghasilkan energi yang dipakai untuk segala kegiatan dalam tubuh yang memerlukan energi.
Oksidasi sempurna asam lemak berantai panjang di dalam semua sel jaringan hewan mamalia, kecuali di dalam sel otak, menghasilkan CO2 dan H2O sebagai hasil akhir. Dalam keadaan tertentu oksidasi asam lemak dalam sel otak menghasilkan asam β-hidroksibutirat. Kelincahan gerak, penyebaran, oksidasai asam lemak yang terjadi didalam tubuh, berlangsung secara terpadu dengan proses metabolisme karbohidrat dan diatur oleh sistem hormon endokrin yang rumit.
Seperti yang telah disebutkan diatas, proses oksidasi asam lemak, dalam sel berlangsung di mitokondrion setelah lebih dahulu dipergiat dan dimasuukkan dari sitoplasma. Gambar 2.1 menunjukkan keseluruhan proses perombakan asam palmitat melalui mekanisme β oksidasi. Tahap pertama adalah menggiatkan asam palmitat bebas dengan asam koenzim A (asetil-CoA) di dalam sitoplasma, oleh enzim asil koenzim-A sintetase menghasilkan palmitoil koenzim-A.

Description: IMG.jpg
Gambar 2.1: Proses β – oksidasi asam lemak

Pada tahap reaksi ini (gambar 2.2) sebagai sumber energi  dipakai satu molekul ATP untuk satu molekul palmitip koenzim-A yang terbentuk.dalam hal ini terjadi 2 reaksi pemecahan ikatan posfat berenergi tinggi: terhidrolisisnya ATP menjadi AMP + PPI dan terurainya PPI menjadi 2 PI oleh enzim piropospatase.
Description: IMG_0001.jpg
Gambar 2.2: Oksidasi asam lemak: tahap reaksi pembentukan palmitoil Co-A
Dengan demikian untuk menggiatkan satu molekul asam lemak dalam tahap reaksi ini, dipakai energy yang didapatkan dari pemecahan dua ikatan fosfat berenergi tinggi dari satu molekul ATP (gambar 2.3).

Description: IMG_0002.jpgGambar 2.3: reaksi hidrolisis ATP menjadi AMP+ PPi, dan PPi menjadi Pi, adenosine trifosfat. AMP= adenosine monofosfat. PPi+ pirofosfat anorgani. Pi=fosfat anorganik (asam fosfat)
Di samping ATP, GTP (guanosin trifosfat) pun dapat pula dipakai sebagai sumber energy untuk menggiatkan asam lemak di dalam mitokondrion. Mekanisme reaksinya sama dengan untuk ATP.
Pada penguraian asam lemak oleh beberapa jasad renik asam lemak berantai pendek, seperti penguraian asam butirat oleh Clostridium kluyveri, pembentukan butiril koenzim-a terjadi tidak secara langsung, tetapi melalui pembentukan  butiril fosfat sebagai senyawa antara. Reaksi dikatalisis oleh enzim butirat kinase (EI) dan fosfat butiriltransferase (E2).
Description: IMG_0004.jpg        Pada tahap berikutnya, palmitoil koenzim-A diangkut dari sitoplasma ke dalam mitokondrian dengan bantuan molekul pembawa, karnitin, yang terdapat dalam membrane mitokondrion (gambar 2.4)
Description: IMG_0003.jpg











Gambar 2.4: pengangkutan asam lemak melalui membrane mitokondrion dengan bantuan molekul karnitin: karn = karnitin; r= gugus asam lemak: co-A-SH= koenzim-A

Reaksi tahap ketiga adalah proses dehidrogenasi palmitoil koenzim-A yang telah berada di dalam mitokondrion dengan enzim asil koenzim-A dehidrogenasi, menghasilkan senyawa enoil koenzim-A (gambar 2.5)
Pada reaksi ini, FAD (flavin adenine dinukleotida) yang berindak sebagai koenzim direduksi menjadi FADH2. Dengan mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi melalui rantai pernafasan, suatu molekul FADH2 dapat menghasilkan dua molekul ATP.
Pada reaksi tahap keempat, ikatan rangkap pada enoil koenzim-A dihidratasi menjadi 3-hidroksipalmitoil koenzim-A oleh enzim enoil koenzim-A hidratase (gambar 2.5).


Description: IMG_0007.jpg
Gambar 2.5: β-oksidasi asam palmitat: tahap reaksi hidratasi dengan enzim enoil hidrase
Reaksi tahap kelima adalah dehidrogenase dengan enzim 3-hidroksiasil koenzim-A dehidrogenase dan NAD + sebagai koenzimnya. Pada reaksi ini (gambar 2.6) 3-hidroksipalmitoil koenzim-A dioksidasi menjadi 3-ketopalmitoil koenzim-A, sedangkan NADH yang terbentuk dari NAD+ dapat dioksidasi kembali melalui mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi yang dirangkaikan dengan rantai pernafasan menghasilkan tiga molekul ATP.
Description: IMG_0008.jpg

Gambar 2.6: β-oksidasi asam palmitat: tahap reaksi dehidrogenasi dengan enzim β-ketoasil dehidrogenasi
Reaksi tahap terakhir mekanisme oksidasi β adalah pemecahan molekul dengan enzim asetil koenzim-A (Co-A) bebas berinterksi dengan 3-ketopalmitoil koenzim-A menghasilkan satu molekul asetil koenzim-A dan sisa rantai asam lemak dalam bentuk koenzim-a-nya, yang mempunyai rantai dua atom karbon lebih pendek dari palmitoil koenzim-A semula (gambar 2. 7)

Description: IMG_0009.jpg
Gambar 2.7: β-oksidasi asam palmitat: tahap reaksi pelepaan satu molekul asetil-Co-A, menghasilkan asam lemak dengan dua atom karbon (miristoil-Co-A) kurang daripada atom karbon asam lemak semula (palmitoil-Co-A)

Proses degradasi asam lemak selanjutnya adalah pengulangan mekanisme oksidasi β secara kontinu sampai rantai panjang asam lemak tersebut habis dipecah menjai molekul asetil koenzim-A. dengan demikian satu molekul asam palmitat (C16) menghasilkan 8 molekul asetil koenzim-A (C2) dengan melalui 7 kali oksidasi β.
Persamaan reaksi keseluruhan dari satu kali oksidasi β untuk degradasi asam palmitat, adalah
CH3 (CH2)14 CO-CoA + CoA + FAD + NAD +  + H2O
Palmitoil koenzim-A    koenzim-A

CH3 (CH2)12CO-CoA + CH3CO-CoA+FADH2+NADH +H+
Miristoil koenzim-A         asetil koenzim-A

Sedangkan persamaan reaksi keseluruhan dari 7 kali oksidasi-β yang diperlukan untuk mengubah satu molekul palmitoil koenzim-A menjadi 8 molekul asetil koenzim-A, adalah

CH3(CH2)14 CO-CoA + 7 CoA + 7 FAD + 7NAD + + 7H2O
Palmitoil koenzim-A

8CH3CO-CoA + 7 FADH2 + 7NADH + 7H+
Asetil koenzim-A
Atau dapat juga dituliskan
CH3(CH2)14CO-CoA                                   8CH3C-CoA
Palmitoil koenzim-A                                       asetil koenzim-A
Description: IMG_0010.jpg
           
Seperti telah diuraikan di atas, satu molekul FADH2 dan satu NADH dapat menghasilkan masing-masing 2 dan 3 ATP dari ADP + Pi, melalui mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi, maka persamaan reaksinya menjadi
Description: IMG_0011.jpg





Bila proses degradasi dimulai dari asam lemak bebas, jumlah ATP yang dihasilkan harus dikurangi satu karena dipakai untuk tahap penggiatan asam lemak, dan persamaan reaksinya adalah
Description: IMG.jpg



Da


 proses metabolism karbohidrat, asetil koenzim-A masuk ke dalam daur asam trikarboksilat (daur krebs) menghasilkan 12 molekul ATP, maka 8 molekul asetil koenzim-A dapat menghasilkan 96 ATP. Dengan demikian, oksidasi sempurna satu molekul asam palmitat menjadi Co2 + H2O menghasilkan )_1 +35+96) ATP= 130 ATP dan persamaan reaksinya adalah

Description: IMG_0012.jpg


Telah diketahui bahwa energy bebas baku (∆Go’) oksidasi asam plmitat adalah -2340 kkal/mol dan ∆Go’ untuk penguraian ATP menjadi ADP + Pi adalah -7,3 kkal/mol, maka


Description: IMG_0013.jpg

Ini menunjukkan bahwa sekitar (949/2340) 100 = 40% dari energy bebas baku oksidasi palmitat, dipakai untuk membentuk kembali ikatan fosfat berenergi tinggi.

2.    Oksidasi Asam Lemak Tak Jenuh Asam Lemak  Tak Jenuh

Description: IMG_0014.jpgPada umumnya oksidasi asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat, berlangsung melalui mekanisme yang sama seperti untuk asam lemak jenuh. Yaitu yaitu dengan mekanisme oksidasi β. Hal yang menarik adalah bahwa ikatan rangkap pada asam lemak yang terdapat di dalam mempunyai konfigurasi cis, sedangkan ikatan rangkap senyawa-antara dalam jalur mekanisme  oksidasiβ yaitu senyawa koenzim enoil koenzim-A, mempunyai
Gambar 2.8: Reaksi enzim enoil-CoA isomerase

konfigurasi trans. Untuk itu dalam proses degradasinya, asam lemak tak jenuh mengalami satu mekanisme reaksi tambahan yaitu reaksi isomerisasi bentuk cis ke trans yang dikatalisis oleh enzim enoil koenzim-A isomerase sebagaiman petunjuk pada gambar.

3.      Oksidasi Asam Lemak dengan Atom Karbon Berjumlah Ganjil dan Asam Lemak  Bercabang
Proses degradasi berlangsung melalui mekanisme oksidasi-β. Pemecahan rantai menghasilkan asetil koenzim-A, satu demi satu berlangsung terus sampai dengan terbentuknya sisa rantaidengan tiga atom karbon, yaitu propionil koenzim-a (gambar

Description: IMG_0015.jpg
Gambar 2.9: perombakan (oksidasi) asam lemak beratom ganjil
Selanjutnya propionil koenzim-A diubah menjadi metal malonil koenzim A oleh enzim propionil koenzim A karboksilase dan ATP sebagai sumber energinya (gambar 2.10).
Description: IMG_0016.jpg
Gambar 2.10: perubahan proponil-Co-A menjadi suksinil Co-A
Reaksi selanjutnya adalah perubahan metil malonil koenzim-A menjadi suksinil koenzim-A, yang merupakan senyawa antara dalam daur asam trikarboksilat (Daur krebs), sehingga dengan demikian dapat dioksidasi menjadi CO2+ H2O  dan menghsilkan energy ATP  reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim berturut-turut metal malonil koenzim_A rasemase dan metal malonil Koenzim-A mutase yang memerlukan Koenzim-B12 sebgai kofaktornya. ( gambar 2.10)
            Pasien yang menderit kekurangan vitamin B12 menunjukkan jumlah asam metilmalonat dan propionate yang besar dalam air kemihnya. Hal ini disebabkan karena terhambatnya reaksi enzim metilmalonil koenzim-A mutase sehingga tidak terbentuk suksinil koenzim-A, sedangkan metilmalonil koenzim-A dan propionil koenzim-A tertimbun.

C.  Sintesa Asam Lemak
Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat men-sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi beta). Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein) digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk sintesis.
Secara keseluruhan. Biosintesis asam lemak terbagi menjadi tiga tahap utama: pertama, pembentukan malonil koenzim-A dari asetil koenzim-A. kedua pemanjangan rantai asam lemak sampai terbentuknya asam palmitat secara kontinu dengan tiga kali penambahan malonil koenzim-A dan pelepasan Co2; dan ketiga, pemanjangan rantai asam palmitat secara bertahap bergantung pada keadaan dan komposisi factor penunjang reaksi di dalam sel. Tahap pertama dan kedua adalah mekanisme de novo biosintesis asam lemak dalam hewan dan tumbuhan, sedangkan tahap ketiga bukan mekanisme de novo karena berlangsungnya reaksi ditentukan oleh factor luar, bukan secara keturunan.
Satu-satunya molekul asetil koenzim-A yang bereaksi pada tahap pertama berperan sebagai molekul primer atau molekul pemula. Kedua atom karbon pada molekul ini menjadi atom karbon ujung (atom karbon nomor 15 dan 16) dari asam palmitat yang terbentuk.
Hal lain yang menarik pada mekanisme biosintesis asam lemak ini adalah terlibatnya suatu molekul protein pembawa, disebut protein pengangkut gugus asil (acyl carrier protein, ACP) yang berperan dalam proses mekanisme reaksi penambahan malonil koenzim-A ke rantai asam lemak, tahap demi tahap, hingga terbentuk asam palmitat. Molekul protein ACP yang diisolasi dari Escherichia coli mempunyai berat molekul 10.000, tahan terhadap suhu tinggi. Molekul ini terdiri dari 77 buah asam amino, mengandung gugus prostetik, 4-fosfopantetein yang terikat secara kovalen pada gugus hidroksil dari asam amino serin dalam molekul protein ACP dan gugus SH pada ujung molekulnya. Peran ACP dalam biosintesis asam lemak sama dengan peran CoA (koenzim-A) dalam oksidasi asam lemak. Dalam hal ini ACP membentuk senyawa kompleks dengan keenam enzim yang berperan dalam keseluruhan mekanisme biosintesis asam lemak. Keenam enzim tersebut bergabung membentuk enzim kompleks sintetase asam lemak dan merangkum satu molekul ACP yang terletak di dalam kompleks.
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Kesimpulan pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Di dalam duodenum lemak dipecah oleh enzim lipase yang berasal dari sekresi pankreas. Trigliserida dipecah menghasilkan campuran metabolit di-dan monoglycerida serta asam lemak bebas. Asam lemak dengan rantai karbon panjang tidak larut di dalam air, tetapi membuat ikatan kompleks dengan garam empedu yang membuatnya menjadi dapat larut (emulsi). Asam lemak rantai karbon pendek dan intermediat lebih mudah larut di dalam air, sehingga lebih mudah diserap melalui dinding epitel saluran pencernaan.
2.    Oksidasi asam lemak terbagi atas 3 yaitu oksidasi beta, oksidasi asam lemak tak jenuh, dan Oksidasi asam lemak dengan atom karbon berjumlah ganjil dan asaam lemak  bercabang.
3.    Sintesa asam lemak terbagi atas tiga tahap yaitu pembentukan malonil koenzim-A dari asetil koenzim-A. Kedua, pemanjangan rantai asam lemak sampai terbentuknya asam palmitat secara kontinu dengan tiga kali penambahan malonil koenzim-A dan pelepasan Co2; dan ketiga, pemanjangan rantai asam palmitat secara bertahap bergantung pada keadaan dan komposisi factor penunjang reaksi di dalam sel.

B.  Implikasi
Saran kami pada pembaca adalah agar memperhatikan makanannya agar proses reaksi yang terjadi di dalam sel dapat berlangsung dengan lancar.




DAFTAR PUSTAKA

Wirahadikusumah, Muhamad. 1985. Biokimia: metabolisme energy, karbohidrat, dan lipid. Bandung: ITB Bandung Press.

Sediaoetama, Achmad djaeni. 2010. Ilmu Gizi Jilid I. Jakarta: PT. Dian Rakyat


Mata Kuliah                : Biokimia
Dosen Pengampuh      : Hj. Nurdiana., M. Pd.
Tugas Kelompok
METABOLISME LIPID
Description: Logo-UIN.gif




Kelas Biologi 1,2
1.               Charisma Rahayu                 20500111021
2.               Al-Fatih Bau makkulau        20500111006
3.               Ahmad ikram                        20500111004
4.               Andi Riswanti                        20500111011








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2012
KATA PENGANTAR
Description: D:\GAMBARA\LOGO\TIF\ARAB1.TIF


Segala puji hanya milik Allah swt. atas segala limpahan rahmat, karunia dan kekuatan dari-Nya sehingga makalah dengan judul “metabolisme lipid” dapat diwujudkan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada-Nya sebanyak tinta yang dipergunakan untuk menulis kalimatnya. Selawat dan salam kepada Rasulullah saw. sebagai satu-satunya uswah dan qudwah dalam menjalankan aktivitas keseharian d iatas permukaan bumi ini, juga kepada keluarga beliau, para sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa istiqamah meniti jalan hidup ini hingga akhir zaman dengan Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Allah swt.
Terlalu banyak orang yang berjasa dan terlalu banyak orang yang mempunyai andil kepada penulis selama menyelesaikan makalah ini  Kepada mereka tanpa terkecuali, penulis menghaturkan terima kasih semoga menjadi ibadah dan amal jariyah. Amin.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, sistematika penulisan yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna penyempurnaan kelak.
Gowa,  Dzulhijjah 1433 H
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB  I     PENDAHUlLUAN
A. Latar Belakang………………………….………………………………4
B. Rumusan Masalah................................................................................... 4
BAB II    PEMBAHASAN
A.    Transfer Lipid…………………………………………………………6
1.      Pencernaan Lemak………………………………………………...6
2.      Penyerapan dan transport………………………………………….
B.     Proses Oksidasi Asam  Lemak………………………………………...6
1.      Oksidasi asam lemak: oksidasi Beta…………………..…………..6
2.      Oksidasi Asam Lemak Tak Jenuh Asam Lemak  Tak Jenuh…….16
3.      Oksidasi Asam Lemak dengan Atom Karbon Berjumlah Ganjil dan Asam Lemak  Bercabang…………………………………………17
C.     Proses sintesa asam lemak………………………………………..…..18
BAB III  PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………20
B.  Implikasi………………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh manusia terutama dalam otak, mempunyai peran yag sangat penting dalam proses metabolisme secara umum. Sebagian besar lipid sel jaringan terdapat sebagai komponen utama membran sel dan berperan mengatur jalannya metabolisme di dalam sel.
Trigliserida merupakan senyawa lipid utama yang terkandung dalam bahan makanan. Lipid tumbuhan mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh dan sedikit senyawa sterol.
Beberapa peranan biologi yang penting dari lipid adalah sebagai: (1)komponen struktur membran; (2) lapisan pelindung pada beberapa jasad; (3) bentuk energi cadangan; (4) komponen permukaan sel yang berperan dalam proses interaksi antara sel dengan senyawa kimia di luar sel, seperti dalam proses pengangkutan melalui membran.
Proses metabolisme lipid sebagai komponen bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan, dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus halus. Enzim lipase yang terdapat di dalam lambung tidak dapat melakukan tugasnya karena suasana keasaman lambung yang terlalu tinggi, pH 1,2-2,5. Enzim lipase yang dikeluarkan oleh kantung empedu, pankreas, dan sel usus halus, megkatalisis proses hidrolisis ikatan ester pada trigliserida menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Dua golongan lipid lainnya, fosfolipida dan kolesterol ester, mengalami proses hidrolisis dengan dikatalisasi oleh berbagai macam enzim lipase, seperti fosfolipase –A, -B, -C, -D dan kolesterol esterase.

B.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimanakah proses transfer lipid?
2.    Bagaimanakah proses oksidasi asam  lemak?
3.    Bagaimanakah proses sintesa asam lemak?
















BAB II
PEMBAHASAN
A.  Transportasi Lipid
1.      Pencernaan Lemak
Lemak di dalam bahan makanan tidak mengalami pencernaan di dalam rongga mulut, karena tidak ada enzim yang dapat memecahnya. Di dalam gaster ada enzim lipase, tetapi pengaruhnya terhadap pemecahan lemak dapat diabaikan, karena rendah sekali; pH di dalam gaster tidak cocok untuk aktivitas lipase tersebut.
Di dalam duodenum lemak dipecah oleh enzim lipase yang berasal dari sekresi pankreas. Trigliserida dipecah menghasilkan campuran metabolit di-dan monoglycerida serta asam lemak bebas. Asam lemak dengan rantai karbon panjang tidak larut di dalam air, tetapi membuat ikatan kompleks dengan garam empedu yang membuatnya menjadi dapat larut (emulsi). Asam lemak rantai karbon pendek dan intermediat lebih mudah larut di dalam air, sehingga lebih mudah diserap melalui dinding epitel saluran pencernaan.
Sekresi cairan empedu dari hati tidak mengandung enzim untuk memecah lemak, tetapi mengandung garam-garam empedu yang mengemulsikan lemak dan asam lemak hasil pencernaan, menjadi butir-butir halus yang dapat menembus epitel usus, masuk ke dalam lymphe jaringan.
2.      Penyerapan dan Transpor
Dari berbagi teori yag diajukan mengenai pencernaan dan penyerapan lemak makanan, hanya 2 buah yang masih sanggup bertahan. (1). Teori pertama mengatakan bahwa semua gliserida di dalam makanan dihidrolisa total di dalam saluran pencernaan (usus halus) dan asam-asam lemak yang dipisahkan diemulsikan dengan pertolongan garam-garam empedu (sodium taurocholate) menjadi butir-butir mikroskopik yang berdiameter 0,5 mikron atau lebih kecil lagi, yang mudah menembus epitel usus.
 Asam lemak diresintesa menjadi lemak kembali dan butir-butir lemak sebagai chylomikron dialirkan melalui kapiler limpa ke dalam duktus thoracicus dan masuk ke dalam aliran darah di angulus penosus, pertemuan vena subclatita sinistra lunycron dialirkan oleh darah, dibawa ke hati, di mana sebagian diambil oleh sel-sel untuk mengalami metabolisme lebih lanjut. Yang tidak di ambil oleh sel hati terus menangalir ke saluran darah untuk kemudian diambil oleh sel-sel di dalam jaringan terutama sel-sel lemak di tempat-tempat penimbunan. Di dalam sel jaringan lemak mengalami lagi hidrolisa untuk proses lebih lanjut, terutama untuk menghasilkan enersi. Gliserol masuk ke dalam jalur Embden-meyerhof dari metabolisa karbohidrat (disebut fase anaerobik) dan asam lemak dipecah, setiap kali melepaskan satuan yang tediri atas dua karbon ialah asetil-CoA. Asetil ko-A merupakan bahan bakar yang masuk ke dalam siklus krebs untuk oksidasi menjadi CO2 dan H2O untuk menghasilkan ATP. Mengenai mekanisme pemecahan asam lemak menajdi asetil-CoA.

B.  Oksidasi Asam Lemak
1.    Oksidasi asam lemak: oksidasi Beta
Asam lemak mempunyai peran yang sangat penting sebagai sumber pembentuk energi dalam tumbuhan dan hewan sebagian besar dari padanya disimpan dalam bentuk senyawa trigliserida di dalam sel. Dibandingkan dengan senyawa kimia sumber energi lainnya, seperti karbohidrat dan protein, trigliserida mempunyai beberapa kelebihan yang menonjol: energi yang dihasilkan oleh proses oksidasi sempurna trigliserida adalah 9 kkal/gr, sedangkan glikogen (suatu senyawa polisakarida, karbohidrat) menghasilkan hanya 4 kkal/gr; trigliserida yang berada di dalam sel disimpan dalam bentuk molekul yang tak terhidratasi sehingga penyimpananya dapat lebih pekat; kemudian energi yangdihasilakan oleh asam lemak merupakan 40 % dari jumlah energi yang dipakai oleh manusia dalam keadaan langsung yang normal. Sebagian besar asam lemak bebas yang mengalami katabolisme berasal dari proses hidrolisis trigliserida oleh enzim lipase yang terdapat di dalam sel jaringan lemak. Asam lemak ini dikeluarkan dari sel, berikatan dengan serum albumin yang kemudian bersama aliran darah dibawa ke jaringan lainnya di dalam tubuh untuk selanjutnya mengalami oksidasi. Dalam hal ini asam lemak yang masuk sel jaringan terlebih dahulu di pergiat dengan perantaraan enzim di dalam sitoplsma, baru kemudian dapat dimasukkan ke dalam mitokondrion untuk selanjutnya mengalami proses oksidasi menghasilkan energi yang dipakai untuk segala kegiatan dalam tubuh yang memerlukan energi.
Oksidasi sempurna asam lemak berantai panjang di dalam semua sel jaringan hewan mamalia, kecuali di dalam sel otak, menghasilkan CO2 dan H2O sebagai hasil akhir. Dalam keadaan tertentu oksidasi asam lemak dalam sel otak menghasilkan asam β-hidroksibutirat. Kelincahan gerak, penyebaran, oksidasai asam lemak yang terjadi didalam tubuh, berlangsung secara terpadu dengan proses metabolisme karbohidrat dan diatur oleh sistem hormon endokrin yang rumit.
Seperti yang telah disebutkan diatas, proses oksidasi asam lemak, dalam sel berlangsung di mitokondrion setelah lebih dahulu dipergiat dan dimasuukkan dari sitoplasma. Gambar 2.1 menunjukkan keseluruhan proses perombakan asam palmitat melalui mekanisme β oksidasi. Tahap pertama adalah menggiatkan asam palmitat bebas dengan asam koenzim A (asetil-CoA) di dalam sitoplasma, oleh enzim asil koenzim-A sintetase menghasilkan palmitoil koenzim-A.

Description: IMG.jpg
Gambar 2.1: Proses β – oksidasi asam lemak

Pada tahap reaksi ini (gambar 2.2) sebagai sumber energi  dipakai satu molekul ATP untuk satu molekul palmitip koenzim-A yang terbentuk.dalam hal ini terjadi 2 reaksi pemecahan ikatan posfat berenergi tinggi: terhidrolisisnya ATP menjadi AMP + PPI dan terurainya PPI menjadi 2 PI oleh enzim piropospatase.
Description: IMG_0001.jpg
Gambar 2.2: Oksidasi asam lemak: tahap reaksi pembentukan palmitoil Co-A
Dengan demikian untuk menggiatkan satu molekul asam lemak dalam tahap reaksi ini, dipakai energy yang didapatkan dari pemecahan dua ikatan fosfat berenergi tinggi dari satu molekul ATP (gambar 2.3).

Description: IMG_0002.jpgGambar 2.3: reaksi hidrolisis ATP menjadi AMP+ PPi, dan PPi menjadi Pi, adenosine trifosfat. AMP= adenosine monofosfat. PPi+ pirofosfat anorgani. Pi=fosfat anorganik (asam fosfat)
Di samping ATP, GTP (guanosin trifosfat) pun dapat pula dipakai sebagai sumber energy untuk menggiatkan asam lemak di dalam mitokondrion. Mekanisme reaksinya sama dengan untuk ATP.
Pada penguraian asam lemak oleh beberapa jasad renik asam lemak berantai pendek, seperti penguraian asam butirat oleh Clostridium kluyveri, pembentukan butiril koenzim-a terjadi tidak secara langsung, tetapi melalui pembentukan  butiril fosfat sebagai senyawa antara. Reaksi dikatalisis oleh enzim butirat kinase (EI) dan fosfat butiriltransferase (E2).
Description: IMG_0004.jpg        Pada tahap berikutnya, palmitoil koenzim-A diangkut dari sitoplasma ke dalam mitokondrian dengan bantuan molekul pembawa, karnitin, yang terdapat dalam membrane mitokondrion (gambar 2.4)
Description: IMG_0003.jpg











Gambar 2.4: pengangkutan asam lemak melalui membrane mitokondrion dengan bantuan molekul karnitin: karn = karnitin; r= gugus asam lemak: co-A-SH= koenzim-A

Reaksi tahap ketiga adalah proses dehidrogenasi palmitoil koenzim-A yang telah berada di dalam mitokondrion dengan enzim asil koenzim-A dehidrogenasi, menghasilkan senyawa enoil koenzim-A (gambar 2.5)
Pada reaksi ini, FAD (flavin adenine dinukleotida) yang berindak sebagai koenzim direduksi menjadi FADH2. Dengan mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi melalui rantai pernafasan, suatu molekul FADH2 dapat menghasilkan dua molekul ATP.
Pada reaksi tahap keempat, ikatan rangkap pada enoil koenzim-A dihidratasi menjadi 3-hidroksipalmitoil koenzim-A oleh enzim enoil koenzim-A hidratase (gambar 2.5).


Description: IMG_0007.jpg
Gambar 2.5: β-oksidasi asam palmitat: tahap reaksi hidratasi dengan enzim enoil hidrase
Reaksi tahap kelima adalah dehidrogenase dengan enzim 3-hidroksiasil koenzim-A dehidrogenase dan NAD + sebagai koenzimnya. Pada reaksi ini (gambar 2.6) 3-hidroksipalmitoil koenzim-A dioksidasi menjadi 3-ketopalmitoil koenzim-A, sedangkan NADH yang terbentuk dari NAD+ dapat dioksidasi kembali melalui mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi yang dirangkaikan dengan rantai pernafasan menghasilkan tiga molekul ATP.
Description: IMG_0008.jpg

Gambar 2.6: β-oksidasi asam palmitat: tahap reaksi dehidrogenasi dengan enzim β-ketoasil dehidrogenasi
Reaksi tahap terakhir mekanisme oksidasi β adalah pemecahan molekul dengan enzim asetil koenzim-A (Co-A) bebas berinterksi dengan 3-ketopalmitoil koenzim-A menghasilkan satu molekul asetil koenzim-A dan sisa rantai asam lemak dalam bentuk koenzim-a-nya, yang mempunyai rantai dua atom karbon lebih pendek dari palmitoil koenzim-A semula (gambar 2. 7)

Description: IMG_0009.jpg
Gambar 2.7: β-oksidasi asam palmitat: tahap reaksi pelepaan satu molekul asetil-Co-A, menghasilkan asam lemak dengan dua atom karbon (miristoil-Co-A) kurang daripada atom karbon asam lemak semula (palmitoil-Co-A)

Proses degradasi asam lemak selanjutnya adalah pengulangan mekanisme oksidasi β secara kontinu sampai rantai panjang asam lemak tersebut habis dipecah menjai molekul asetil koenzim-A. dengan demikian satu molekul asam palmitat (C16) menghasilkan 8 molekul asetil koenzim-A (C2) dengan melalui 7 kali oksidasi β.
Persamaan reaksi keseluruhan dari satu kali oksidasi β untuk degradasi asam palmitat, adalah
CH3 (CH2)14 CO-CoA + CoA + FAD + NAD +  + H2O
Palmitoil koenzim-A    koenzim-A

CH3 (CH2)12CO-CoA + CH3CO-CoA+FADH2+NADH +H+
Miristoil koenzim-A         asetil koenzim-A

Sedangkan persamaan reaksi keseluruhan dari 7 kali oksidasi-β yang diperlukan untuk mengubah satu molekul palmitoil koenzim-A menjadi 8 molekul asetil koenzim-A, adalah

CH3(CH2)14 CO-CoA + 7 CoA + 7 FAD + 7NAD + + 7H2O
Palmitoil koenzim-A

8CH3CO-CoA + 7 FADH2 + 7NADH + 7H+
Asetil koenzim-A
Atau dapat juga dituliskan
CH3(CH2)14CO-CoA                                   8CH3C-CoA
Palmitoil koenzim-A                                       asetil koenzim-A
Description: IMG_0010.jpg
           
Seperti telah diuraikan di atas, satu molekul FADH2 dan satu NADH dapat menghasilkan masing-masing 2 dan 3 ATP dari ADP + Pi, melalui mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi, maka persamaan reaksinya menjadi
Description: IMG_0011.jpg





Bila proses degradasi dimulai dari asam lemak bebas, jumlah ATP yang dihasilkan harus dikurangi satu karena dipakai untuk tahap penggiatan asam lemak, dan persamaan reaksinya adalah
Description: IMG.jpg



Da


 proses metabolism karbohidrat, asetil koenzim-A masuk ke dalam daur asam trikarboksilat (daur krebs) menghasilkan 12 molekul ATP, maka 8 molekul asetil koenzim-A dapat menghasilkan 96 ATP. Dengan demikian, oksidasi sempurna satu molekul asam palmitat menjadi Co2 + H2O menghasilkan )_1 +35+96) ATP= 130 ATP dan persamaan reaksinya adalah

Description: IMG_0012.jpg


Telah diketahui bahwa energy bebas baku (∆Go’) oksidasi asam plmitat adalah -2340 kkal/mol dan ∆Go’ untuk penguraian ATP menjadi ADP + Pi adalah -7,3 kkal/mol, maka


Description: IMG_0013.jpg

Ini menunjukkan bahwa sekitar (949/2340) 100 = 40% dari energy bebas baku oksidasi palmitat, dipakai untuk membentuk kembali ikatan fosfat berenergi tinggi.

2.    Oksidasi Asam Lemak Tak Jenuh Asam Lemak  Tak Jenuh

Description: IMG_0014.jpgPada umumnya oksidasi asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat, berlangsung melalui mekanisme yang sama seperti untuk asam lemak jenuh. Yaitu yaitu dengan mekanisme oksidasi β. Hal yang menarik adalah bahwa ikatan rangkap pada asam lemak yang terdapat di dalam mempunyai konfigurasi cis, sedangkan ikatan rangkap senyawa-antara dalam jalur mekanisme  oksidasiβ yaitu senyawa koenzim enoil koenzim-A, mempunyai
Gambar 2.8: Reaksi enzim enoil-CoA isomerase

konfigurasi trans. Untuk itu dalam proses degradasinya, asam lemak tak jenuh mengalami satu mekanisme reaksi tambahan yaitu reaksi isomerisasi bentuk cis ke trans yang dikatalisis oleh enzim enoil koenzim-A isomerase sebagaiman petunjuk pada gambar.

3.      Oksidasi Asam Lemak dengan Atom Karbon Berjumlah Ganjil dan Asam Lemak  Bercabang
Proses degradasi berlangsung melalui mekanisme oksidasi-β. Pemecahan rantai menghasilkan asetil koenzim-A, satu demi satu berlangsung terus sampai dengan terbentuknya sisa rantaidengan tiga atom karbon, yaitu propionil koenzim-a (gambar

Description: IMG_0015.jpg
Gambar 2.9: perombakan (oksidasi) asam lemak beratom ganjil
Selanjutnya propionil koenzim-A diubah menjadi metal malonil koenzim A oleh enzim propionil koenzim A karboksilase dan ATP sebagai sumber energinya (gambar 2.10).
Description: IMG_0016.jpg
Gambar 2.10: perubahan proponil-Co-A menjadi suksinil Co-A
Reaksi selanjutnya adalah perubahan metil malonil koenzim-A menjadi suksinil koenzim-A, yang merupakan senyawa antara dalam daur asam trikarboksilat (Daur krebs), sehingga dengan demikian dapat dioksidasi menjadi CO2+ H2O  dan menghsilkan energy ATP  reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim berturut-turut metal malonil koenzim_A rasemase dan metal malonil Koenzim-A mutase yang memerlukan Koenzim-B12 sebgai kofaktornya. ( gambar 2.10)
            Pasien yang menderit kekurangan vitamin B12 menunjukkan jumlah asam metilmalonat dan propionate yang besar dalam air kemihnya. Hal ini disebabkan karena terhambatnya reaksi enzim metilmalonil koenzim-A mutase sehingga tidak terbentuk suksinil koenzim-A, sedangkan metilmalonil koenzim-A dan propionil koenzim-A tertimbun.

C.  Sintesa Asam Lemak
Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat men-sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi beta). Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein) digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk sintesis.
Secara keseluruhan. Biosintesis asam lemak terbagi menjadi tiga tahap utama: pertama, pembentukan malonil koenzim-A dari asetil koenzim-A. kedua pemanjangan rantai asam lemak sampai terbentuknya asam palmitat secara kontinu dengan tiga kali penambahan malonil koenzim-A dan pelepasan Co2; dan ketiga, pemanjangan rantai asam palmitat secara bertahap bergantung pada keadaan dan komposisi factor penunjang reaksi di dalam sel. Tahap pertama dan kedua adalah mekanisme de novo biosintesis asam lemak dalam hewan dan tumbuhan, sedangkan tahap ketiga bukan mekanisme de novo karena berlangsungnya reaksi ditentukan oleh factor luar, bukan secara keturunan.
Satu-satunya molekul asetil koenzim-A yang bereaksi pada tahap pertama berperan sebagai molekul primer atau molekul pemula. Kedua atom karbon pada molekul ini menjadi atom karbon ujung (atom karbon nomor 15 dan 16) dari asam palmitat yang terbentuk.
Hal lain yang menarik pada mekanisme biosintesis asam lemak ini adalah terlibatnya suatu molekul protein pembawa, disebut protein pengangkut gugus asil (acyl carrier protein, ACP) yang berperan dalam proses mekanisme reaksi penambahan malonil koenzim-A ke rantai asam lemak, tahap demi tahap, hingga terbentuk asam palmitat. Molekul protein ACP yang diisolasi dari Escherichia coli mempunyai berat molekul 10.000, tahan terhadap suhu tinggi. Molekul ini terdiri dari 77 buah asam amino, mengandung gugus prostetik, 4-fosfopantetein yang terikat secara kovalen pada gugus hidroksil dari asam amino serin dalam molekul protein ACP dan gugus SH pada ujung molekulnya. Peran ACP dalam biosintesis asam lemak sama dengan peran CoA (koenzim-A) dalam oksidasi asam lemak. Dalam hal ini ACP membentuk senyawa kompleks dengan keenam enzim yang berperan dalam keseluruhan mekanisme biosintesis asam lemak. Keenam enzim tersebut bergabung membentuk enzim kompleks sintetase asam lemak dan merangkum satu molekul ACP yang terletak di dalam kompleks.
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Kesimpulan pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Di dalam duodenum lemak dipecah oleh enzim lipase yang berasal dari sekresi pankreas. Trigliserida dipecah menghasilkan campuran metabolit di-dan monoglycerida serta asam lemak bebas. Asam lemak dengan rantai karbon panjang tidak larut di dalam air, tetapi membuat ikatan kompleks dengan garam empedu yang membuatnya menjadi dapat larut (emulsi). Asam lemak rantai karbon pendek dan intermediat lebih mudah larut di dalam air, sehingga lebih mudah diserap melalui dinding epitel saluran pencernaan.
2.    Oksidasi asam lemak terbagi atas 3 yaitu oksidasi beta, oksidasi asam lemak tak jenuh, dan Oksidasi asam lemak dengan atom karbon berjumlah ganjil dan asaam lemak  bercabang.
3.    Sintesa asam lemak terbagi atas tiga tahap yaitu pembentukan malonil koenzim-A dari asetil koenzim-A. Kedua, pemanjangan rantai asam lemak sampai terbentuknya asam palmitat secara kontinu dengan tiga kali penambahan malonil koenzim-A dan pelepasan Co2; dan ketiga, pemanjangan rantai asam palmitat secara bertahap bergantung pada keadaan dan komposisi factor penunjang reaksi di dalam sel.

B.  Implikasi
Saran kami pada pembaca adalah agar memperhatikan makanannya agar proses reaksi yang terjadi di dalam sel dapat berlangsung dengan lancar.




DAFTAR PUSTAKA

Wirahadikusumah, Muhamad. 1985. Biokimia: metabolisme energy, karbohidrat, dan lipid. Bandung: ITB Bandung Press.

Sediaoetama, Achmad djaeni. 2010. Ilmu Gizi Jilid I. Jakarta: PT. Dian Rakyat

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH PENILAIAN AUTENTIK

BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum   merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Asesmen atau penilaian merupakan salah satu kegiatan terpenting tetapi juga paling banyak diperdebatkan, yang melibatkan guru. Asesmen juga merupakan alat yang tak ternilai harganya bagi guru dan system pendidikan, yang memungkinkan guru untuk merencanakan pelajarannya dengan lebih baik dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan murid-muridnya, dan ini membantu pihak guru maupun sekolah untuk melihat apakah murid-murid benar-benar belajar dari apa yang diajarkan. Guru kemudian dapat menyesuaikan pengajarannya bila hal ini

MAKALAH METABOLISME PROTEIN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sebagian besar struktur yang membentuk hewan, tumbuhan dan mikroba yang dibuat dari tiga kelas dasar molekul, yaitu: asam amino, karbohidrat dan lipid (sering disebut lemak). Sebagai molekul ini penting bagi kehidupan, reaksi metabolik fokus pada pembuatan molekul-molekul selama pembangunan sel dan jaringan dan menggunakannya sebagai sumber energi dalam pencernaan dan penggunaan makanan. Protein terbuat dari asam amino yang diatur dalam rantai linear dan bergabung bersama-sama oleh ikatan peptida. Banyak protein adalah enzim yang mengkatalisis reaksi kimia dalam metabolisme. Protein lain memiliki fungsi struktural atau mekanis, seperti protein yang membentuk sitoskeleton, sistem perancah yang mempertahankan bentuk sel. Protein juga penting dalam isyarat sel, tanggapan imun, sel, transpor aktif di seluruh membran, dan siklus sel. B.      Rumusan Masalah 1.       Apa yang dimaksud dengan metabolisme protein? 2.       Bagaimana pe

TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN

Asal-usul kehidupan menjadi pertanyaan bagi para ilmuwan dan manusia selama ini. Selama ratusan tahun, para ilmuwan telah mengetahui bahwa makhluk hidup yang ada di bumi beraneka ragam. Dalam keanekaragaman tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa pada beberapa makhluk hidup ditemukan juga beberapa kesamaan. Sejak lama, para ilmuwan berusaha menjawab sebuah pertanyaan, bagaimana kehidupan berasal / berawal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, banyak ilmuwan yang mengemukakan berbagai teorinya disertai bukti-bukti yang mendukung teori tersebut. Meskipun demikian, pertanyaan tersebut belum dapat sepenuhnya terjelaskan oleh teori-teori tersebut karena teori-teori tersebut sulit dibuktikan.     Dari banyak teori mengenai asal-usul kehidupan, terdapat dua teori utama yang dapat diterima secara luas, yakni teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi. Selain kedua teori tersebut, dijelaskan pula sejarah munculnya teori abiogenesis dan teori biogenesis yang merupakan awal pemi